Ekonomi

Buat Batik Lokal Naik Kelas, Pemda DIY Gandeng Tokopedia dan TikTok

Senin, 05 Februari 2024 - 20:47 | 47.68k
Isteri Gubernur DIY Paku Alam X, Kanjeng Gusti Bendara Raden Ayu (KGBRAy) Atika Purnomowati ketika dalam acara kampanye membatik. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Isteri Gubernur DIY Paku Alam X, Kanjeng Gusti Bendara Raden Ayu (KGBRAy) Atika Purnomowati ketika dalam acara kampanye membatik. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Untuk tetap menjaga geliat industri batik lokal di era digital, TikTok dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik kepada UMKM batik di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Direktur Eksekutif E-Commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo mengatakan, alasan kampanye tersebut dilakukan lantaran batik lokal memiliki peran penting bagi perekonomian nasional bahkan banyak menyerap jutaan tenaga kerja.

Advertisement

“Kampanye ini menandai perpaduan inovasi digital dan sumber daya lokal untuk memacu kemampuan dan meningkatkan kapasitas UMKM batik dalam rantai pasok lokal, sekaligus lebih menghidupkan ekonomi lokal di era digital,” kata Stephanie, Senin (5/2/2024).

Pemda-DIY-Gandeng-Tokopedia-dan-TikTok.jpg

Selain itu, Presiden Tokopedia, Melissa Siska Juminto mengaku senang dapat berkolaborasi dengan platfrom terbesar di Indonesia bahkan dunia, karena ini diakuinya Tokopedia mengalami peningkatan transaksi sekitar 9 kali lipat.

“Sejumlah UMKM lokal batik di ShopTokopedia dan Tokopedia mencatat peningkatan pemesanan sebesar hampir 2,5 kali lipat dibandingkan dengan pemesanan saat hari biasa,” papar Melissa.

Menurutnya, saat ini TikTok dan Tokopedia juga melihat makin banyak penjual batik offline yang memanfaatkan platform digital untuk berjualan melalui inisiatif uji coba gratis berjualan di Shop Tokopedia.

Melissa juga menilai bahwa, kampanye ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong tradisi memakai batik.

“Berkat kampanye sebelumnya bersama TikTok 'Beli Lokal', Tokopedia mencatat sejumlah brand lokal fesyen termasuk batikmengalami peningkatan transaksi rata-rata 9 kali lipat. Selama kampanye berlangsung, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan batik dari UMKM melalui halaman khusus di Tiktokshop dan Tokopedia", pungkasnya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Asisten Setda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Sugeng Purwanto mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh TikTok dan Tokopedia ini.

“Batik kan termasuk wastra Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO. Ini merupakan bukti pengakuan bernilai strategis akan eksistensi batik bagi peradaban nusantara. Meski begitu, pelestarian batik tidak bisa dilakukan hanya dari aspek budaya melainkan bisa dari aspek ekonomi, maka kami sangat mengapresiasi upaya TikTok dan Tokopedia Ini, karena bisa memicu meningkatkan penggerak ekonomi rakyat,” terang Sugeng.

Pemda-DIY-Gandeng-Tokopedia-dan-TikTok-a.jpg

Lebih lanjut acara kampanye #MelokalDenganBatik yang mengintegrasikan ada empat inisiatif kunci dan telah berlangsung sejak Januari 2024 di Pekalongan, Solo dan Yogyakarta akan terus merambah daerah lain di Indonesia.

Ada empat kunci yaitu pertama batik shoppertainment dapat meningkatkan minat terhadap batik dengan membantu audiens yang tertarik dengan batik untuk menemukan konten batik yang menghibur dan informatif.

Kedua, kampanye khusus batik memberikan dukungan pemasaran, promosi dan eksposur eksklusif untuk produk yang berkaitan dengan batik.

Ketiga, pencarian kreator untuk seller bisa memfasilitasi UMKM batik berkolaborasi dengan lebih dari 100 kreator untuk meningkatkan penjualan, serta sejumlah kreator lain meningkatkan eksposur batik secara lebih luas.

Keempat, uji coba gratis berjualan di Shop Tokopedia; memungkinkan UMKM batik yang baru terdaftar di Shop Tokopedia menikmati gratis komisi satu bulan pertama demi mendorong partisipasi di perdagangan daring.

Selain empat inisiatif kunci itu, TikTok dan Tokopedia juga memberikan dukungan kepada pelaku UMKM batik. Antara lain, kemudahan akses pinjaman modal usaha dari mitra lembaga keuangan terhubung. Kemudian, teknologi pendukung produksi batik (alat pengering batik, wawasan mengenai tren dan manajemen inventaris). Selanjutnya, desain batik hasil kolaborasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES