
TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Hamim Kholili menyatakan, telah menjalankan berbagai program dengan sasaran membantu dan memberdayakan masyarakat kecil.
"Apa yang sudah dilakukan NU selama ini, karena memang ada realita pada masyarakat kecil di Kabupaten Malang, yang butuh perhatian, terlebih masalah sosial dan kehidupan ekonomi. Ekses dari masalah sosial masyarakat tersebut tak bisa didiamkan begitu saja," kata KH Hamim Kholili, kepada TIMES Indonesia, Kamis (18/7/2024).
Advertisement
Perhatian pada masalah-masalah sosial tersebut, lanjutnya, melalui berbagai program kegiatan yang dilakukan lembaga khusus di bawah PCNU. Sepetti halnya, LAZISNU dan Lmbaga Perekonomian NU Kabupaten Malang.
Menurut Gus Hamim, masyarakat di Kabupaten Malang masih banyak dihadapkan pada kondisi dhuafa, miskin bahkan miskin ekstrem. Dimana, kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut, juga kerap dibarengi ekses atau dampak penyakit sosial lainnya.
Dikatakan, dengan lembaga khusus yang dimiliki, ormas seperti halnya PCNU juga harus mampu berperan untuk mengatasi masalah sosial ekonomi, khususnya pada masyarakat kecil.
Peletakan baru pertama pembangunan rumah Kampung Terpadu NU di Desa Girimulyo, Gedangan, Kabupaten Malang
"Keberadaan ormas keagamaan, secara esensi juga harus punya kepedulian tinggi pada masalah sosial ekonomi dan kemiskinan. Sehingga, hal itu bukan semata tanggung jawab pemerintah. Pemkab Malang dan PCNU bisa saling mengisi dan sinergi, membantu masyarakat," tandas Gus Hamim.
Lebih dari itu, menurutnya kepemimpinan dalam pemerintahan daerah di Kabupaten Malang kedepan, juga harus tetap memberi perhatian dan mampu berbuat nyata bagi kemiskinan dan masalah ekonomi masyarakat.
"Pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi isu nasional. Tetapi, Pemkab Malang juga harus memberi atensi tinggi untuk turut mengatasinya," tandas Gus Hamim.
Di lingkup LAZISNU Kabupaten Malang sendiri, bisa menghimpun dana infaq dan sodaqoh rata-rata Rp 500 juta, yang diperuntukkan kembali membantu para dhuafa.
Dengan program LPNU, lanjutnya, juga berupaya bisa memberdayakan masayarakat, terutama bagi yang mampu menjalankan usaha kecil dan menengah. Diantaranya, melalui pembekalan pelatihan dan akses permodalan usaha.
Hamim Kholili menambahkan, beberapa waktu terakhir PCNU dan jajarannya memberi perhatian masalah perkawinan anak, juga maraknya perceraian keluarga pasangan muda. Kegiatan lain serupa dari sektor pendidikan, juga diupayakan melalui LP Ma'arif NU bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.
Terbaru, PCNU melalui LAZISNU didukung BAZNAS Kabupaten Malang, juga menginisiasi Kampung Tepadu NU bagi masyarakat miskin di wilayah Malang selatan. Di Kampung Terpadu NU, diupayakan mewujudkan pemukiman agamis dengan penunjang kegiatan ekonomi bagi dhuafa.
Dikatakan Ketua LAZISNU Kabupaten Malang, Imam Masruri, pilot project Kampung Terpadu NU ini di wilayah Kecamatan Gedangan, menempati tanah seluas 5 ribu meter persegi, wakaf dari H. Sapari.
Dikatakan Masruri, dengan didukung Baznas Kabupaten Malang, akan dibangun rumah layak huni 100 rumah, dan 30 rumah berada di Kampung Terpadu NU Desa Girimulyo, Gedangan. Sisanya, disebar ke semua wilayah kecamatan masing-masing 2-3 rumah.
Pembangunan nantinya, bahkan tidak rumah saja, melainkan pula akses kegiatan penunjang perekonomian penghuninya.
"Ya nanti akan kita coba buatkan kandang kambing, bebek, atau ternak yang lain agar ekonomi warga penghuni Rumah Terpadu NU ini bisa terbantu. Karena prinsip LAZISNU adalah mengubah Mustahiq menjadi Muzakki nantinya," demikian Imam Masruri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |