Komoditas Cabai Pacitan Jadi Harapan Baru Petani untuk Dongkrak Ekonomi Lokal

TIMESINDONESIA, PACITAN – Siapa sangka, cabai kecil mampu menjadi pemantik geliat ekonomi di Kabupaten Pacitan?
Komoditas yang seringkali kita jumpai di dapur ini ternyata menyimpan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendongkrak perekonomian lokal. Peluang ini ditandai dengan adanya peningkatan luas tanam cabai, baik jenis rawit maupun keriting.
Advertisement
Potensi itu lantas dimanfaatkan salah satu petani asal Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, bernama Fathurrohman. Ia semakin bergairah membudidayakan cabai.
Lahan cabai seluas 0,5 hektar miliknya pada panen keempat ini telah menghasilkan kurang lebih 100 kilogram cabai keriting varietas super baja.
Dengan panen yang melimpah, Fathur tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
"Ini sudah kali keempatnya panen, hasilnya lebih dari 100 kilogram," ujar Faturrohman, Minggu (28/7/2024).
Menurut Fathur, naiknya harga cabai di pasar tradisional baginya adalah peluang yang sangat menguntungkan sehingga ia terus konsisten membudidayakan tanaman cabai.
"Justru inilah yang menjadikan kami bersemangat untuk terus menanam cabai," tambahnya.
Selain itu, Fathur juga masih melakukan upaya tanam komoditas cabai pada lahan lain yang dimilikinya sebagai sustainability usaha.
"Karena jika ditelateni memang hasilnya cukup mrnjanjikan," ucapnya.
Meskipun potensi cabai Pacitan sangat besar, namun masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti fluktuasi harga, serangan hama penyakit, dan keterbatasan akses pasar.
"Rasa khawatir itu sebenarnya ada, namun pemerintah mulai hadir memberi perhatian," ungkapnya.
Fathur berharap, Pemkab Pacitan terus memberikan dukungan berupa pengembangan teknologi pertanian yang tepat, sehingga tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
Semenetara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso, optimistis bahwa budidaya cabai akan terus berkembang di Kabupaten Pacitan.
"Dengan potensi produksi yang semakin meningkat, kami berharap cabai Pacitan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan bahkan menjadi komoditas unggulan daerah," tuturnya.
Menurut Sugeng, kenaikan harga komoditas cabai saat ini menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi daerah. "Tetapi di sisi lain kondisi isi sangat menguntungkan petani cabai," jelasnya.
Lebih lanjut Sugeng mengatakan, cabai merupakan salah satu komoditas unggulan subsektor hortikultura saat ini.
"Selain memiliki harga jual yang cukup tinggi, permintaan pasar terhadap komoditas satu ini setiap tahun juga cenderung mengalami kenaikan," paparnya.
Selain mendorong budidaya tanaman cabai dilahan pertanian, pihaknya juga mendorong agar masyarakat dapat memanfaatkan setiap lahan pekarangan yang dimiliki untuk ditanami tanaman produktif seperti cabai dan sayur-sayuran.
"Melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sehingga dapat mengurangi biaya beli (pengeluaran) rumah tangga," kata Sugeng.
Dari data yang berhasil dikumpulkan pada Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pacitan hingga Juni 2024, luas tanam komoditas cabai rawit saat ini seluas 35,20 hektar.
Sedangkan luas tanam cabai keriting 47,86 hektar, dengan produktivitas cabai rawit sebesar 79,10 kuintal per hektar. Sementara cabai keriting sebesar 110,37 kuintal per hektar.
Sesuai data tanam pada bulan Agustus mendatang potensi produksi komoditas cabai di Kabupaten Pacitan semakin meningkat, dikarenakan tanam cabai pada bulan Mei seluas 14,45 hektar dan bulan Juni seluas 13,30 hektar sudah akan berproduksi.
"Diharapkan dapat menambah ketersediaan cabai untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan, serta keberlanjutan budidaya cabai yang terus diusahakan petani hingga saat ini akan berdampak positif bagi masyarakat khususnya petani cabai guna meningkatkan kesejahteraan hidup mereka," harap Sugeng Santoso. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |