Ekonomi

Zanzibar-Indonesia Investment Forum: Upaya Kolaborasi untuk Memperkuat Ekonomi Biru

Senin, 02 September 2024 - 15:06 | 18.29k
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansyuri, saat menghadiri Zanzibar-Indonesia Investment Forum di Nusa Dua Bali, Minggu (1/9/2024) (FOTO: Kemlu/Andi Barus)
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansyuri, saat menghadiri Zanzibar-Indonesia Investment Forum di Nusa Dua Bali, Minggu (1/9/2024) (FOTO: Kemlu/Andi Barus)

TIMESINDONESIA, BALI – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansyuri, memimpin pembukaan Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengusung tema "Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation", Minggu (1/9/2024). Acara ini diadakan bersamaan dengan Forum Indonesia-Afrika ke-2 (Indonesia-Africa Forum 2) atau IAF2 di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi serta Menteri Tenaga Kerja, Ekonomi, dan Investasi Sharif Ali Shariff.

Lebih dari 100 pelaku usaha dan pemangku kepentingan dari Indonesia, Zanzibar, dan Tanzania turut hadir.

Advertisement

Pahala Mansyuri menggarisbawahi hubungan historis antara Indonesia dan Afrika, yang dimulai sejak Konferensi Asia-Afrika 1955, sebagai dasar solidaritas dan kerja sama antar negara berkembang.

Zanzibar-Indonesia-Investment-Forum-2.jpg

Ia menekankan potensi ekonomi besar dari gabungan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar USD4,4 triliun serta sumber daya alam melimpah di kedua kawasan.“Dengan potensi yang besar ini, kita harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar," kata Pahala. 

Forum ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan Blue Economy Framework yang dikembangkan oleh Indonesia, yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi kerjasama antara Indonesia dan Zanzibar dalam sektor ekonomi biru sangat menjanjikan. Beberapa area kolaborasi termasuk pariwisata dan perhotelan, perikanan, pengembangan pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas.

Pahala menambahkan, ekonomi biru adalah peluang emas untuk diperluas bersama. Ini memberikan kesempatan besar bagi pelaku usaha untuk memperluas kehadiran mereka di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Presiden Zanzibar, Hussein Ali Mwinyi, menyoroti kesamaan antara Zanzibar dan Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan maritim dan kelestarian lingkungan laut. “Kami mengundang para pelaku usaha dan investor dari Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas di Zanzibar," ungkap Presiden Mwinyi..

Diskusi panel dalam forum ini juga menghadirkan Direktur Eksekutif Zanzibar Investment Promotion Authority, Saleh Saad Mohamed, dan Direktur Fasilitas Investasi Tanzania Investment Centre, Rovokatus A. Rashel, yang memaparkan Zanzibar dan Tanzania sebagai tujuan investasi utama di Afrika Timur. Mereka menekankan stabilitas politik, keamanan, dan kepastian hukum sebagai daya tarik utama bagi investor asing.

Sebagai bagian dari Tanzania namun dengan otonomi politik, Zanzibar menjaga persatuan politik dengan Tanzania sambil memiliki parlemen dan presiden sendiri. Forum Investasi Zanzibar-Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan mengembangkan kerja sama di sektor ekonomi biru, dengan harapan membawa manfaat signifikan bagi kedua belah pihak dan mendorong pembangunan berkelanjutan di masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES