Ekonomi

Fantastis, DPM-PSTSP Bontang: Investasi Capai 878 Miliar pada Pertengahan 2024

Sabtu, 28 September 2024 - 20:25 | 72.13k
Karel, Kepala Bidang Penanaman Modal DPM-PSTSP Bontang (FOTO: Mira For TIMES Indonesia)
Karel, Kepala Bidang Penanaman Modal DPM-PSTSP Bontang (FOTO: Mira For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bontang (DPM-PSTSP Bontang) telah merilis laporan yang menunjukkan bahwa realisasi investasi di kota ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp878,6 miliar hingga Triwulan Kedua 2024. 

Karel, Kepala Bidang Penanaman Modal DPM-PSTSP, menegaskan bahwa pertumbuhan ini terutama terlihat pada pelaku usaha non-UMK (Usaha Mikro dan Kecil). Pada Triwulan pertama 2024, total penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari pelaku usaha non-UMK tercatat sebesar Rp 567.435.705.438, sementara penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp102.778.141.779. 

Advertisement

"Angka ini mencerminkan optimisme pelaku usaha meskipun situasi pandemi masih menjadi tantangan," terangnya.

Memasuki Triwulan kedua, DPM-PSTSP melaporkan peningkatan yang menggembirakan. Realisasi PMDN di periode ini mencapai Rp311.178.239.864, sementara PMA tercatat sebesar Rp7.503.719.958. 

“Kami melihat adanya kepercayaan yang tumbuh di kalangan investor untuk berinvestasi di Bontang, yang tercermin dari angka-angka ini,” sambungnya.

Hingga saat ini, total investasi di Bontang mencakup PMDN sebesar Rp 878.613.945.322 dan PMA mencapai Rp110.281.861.757. Data ini menunjukkan bahwa meski berbagai tantangan dihadapi, Bontang tetap menjadi pilihan menarik bagi para investor.

Karel juga memaparkan bahwa Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki kontribusi signifikan dalam realisasi investasi. Untuk semester pertama 2024, laporan investasi UMK terbagi menjadi modal tetap dan modal kerja, dengan modal tetap tercatat Rp1.113.895.186 dan modal kerja sebesar Rp5.263.251.223.

Dari total pelaku usaha yang melapor ke DPM-PSTSP, sebanyak 200 merupakan pelaku usaha UMK, sementara pelaku usaha non-UMK yang melapor untuk PMDN mencapai 282, dan 11 pelapor untuk PMA. Aktivitas pelaporan ini penting untuk memantau perkembangan investasi di Bontang.

Realisasi investasi dapat dipahami sebagai proses di mana rencana investasi yang telah disetujui diimplementasikan melalui penggunaan modal untuk kegiatan ekonomi, yang meliputi pembangunan infrastruktur, pengadaan alat, dan peningkatan kapasitas produksi. 

Semua ini memiliki peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja. Karel menegaskan, DPM-PSTSP berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada investor dan pelaku usaha. 

“Dengan investasi yang terus meningkat, kami optimis bahwa perekonomian Bontang akan tumbuh pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.

Pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan terus berupaya menarik investor dan menyediakan lingkungan yang mendukung, Bontang berpotensi untuk menjadi salah satu daerah unggulan dalam hal investasi di masa mendatang.

Melalui berbagai kebijakan yang pro-investasi, DPM-PSTSP Bontang berharap dapat menjaga momentum positif ini dan meningkatkan daya tarik Bontang sebagai tempat berinvestasi. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES