Pertamina Jadi BUMN Penyumbang Pajak Terbesar 2023 dengan Kontribusi Rp304,7 Triliun

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) kembali mencatatkan prestasi gemilang di 2023 dengan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyumbang pajak terbesar di Indonesia.
Total kontribusi setoran ke negara oleh perusahaan energi nasional ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp304,7 triliun. Setoran tersebut terdiri dari berbagai komponen, termasuk pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dividen, dan signature bonus.
Advertisement
Kontribusi Pertamina terhadap Keuangan Negara
Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyampaikan bahwa kontribusi tersebut mencakup berbagai aspek vital bagi perekonomian Indonesia.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada 3 Desember 2024, Wiko mengungkapkan, tahun 2023 Pertamina memberikan pajak, dividen, PNBP, dan signature bonus sebesar Rp304,7 triliun. "Jadi BUMN penyumbang pajak terbesar di negara kita," ungkapnya.
Rincian Setoran dan Pengaruh terhadap Ekonomi Domestik
Kontribusi Pertamina tidak hanya terbatas pada pajak. Perusahaan ini juga mencatatkan belanja produk dalam negeri yang mencapai Rp374 triliun sepanjang 2023. Dengan angka tersebut, total kontribusi Pertamina terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar Rp1.900 triliun per tahun.
"Jika kita estimasikan multiplier effect-nya atas pembelanjaan barang domestik ini, kita menghasilkan Rp1.900 triliun, di mana 4,1 juta pekerja terlibat dalam kegiatan kami," lanjut Wiko.
Hall terebut menunjukkan dampak ekonomi yang besar yang dihasilkan oleh Pertamina terhadap sektor-sektor terkait dalam perekonomian Indonesia.
Kinerja Laba Bersih dan Pendapatan Pertamina
Meskipun dihadapkan dengan tekanan dalam industri minyak dan gas global, Pertamina mampu mencatatkan laba bersih yang signifikan. Sampai Oktober 2024, laba bersih Pertamina tercatat sebesar US$2,6 miliar, atau sekitar Rp41,38 triliun, berdasarkan kurs R15.918.
Pendapatan Pertamina pada periode yang sama mencapai US$62,5 miliar. Wiko optimis bahwa perusahaan dapat mencapai target yang sama dengan tahun 2023, yang tercatat sebesar US$75,8 miliar, hingga akhir tahun ini.
Bisnis Midstream PT Pertamina
Wiko juga mencatat bahwa sepanjang 2024, Pertamina menghadapi tekanan yang cukup besar dalam sektor bisnis midstream, khususnya di bidang kilang.
Hal ini, menurutnya, tidak hanya dialami oleh Pertamina, tetapi juga oleh banyak kilang di seluruh dunia yang berjuang untuk menjalankan operasionalnya dengan lancar di tengah ketidakpastian pasar energi global.
Dengan kontribusi pajak terbesar dan peranannya dalam mendorong PDB Indonesia, PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam mendukung perekonomian negara. Selain itu, perusahaan ini berhasil menjaga kinerja positif di tengah tantangan yang ada, memperkuat posisinya sebagai BUMN yang strategis bagi Indonesia.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |