Ekonomi

Mentan Andi Amran Sulaiman Perintahkan Bulog Serap 2,1 Juta Ton Beras Selama Musim Panen Raya

Senin, 10 Februari 2025 - 12:53 | 43.20k
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat jumpa pers usai Rapat Koordinasi di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (10/2/2025). (FOTO: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat jumpa pers usai Rapat Koordinasi di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (10/2/2025). (FOTO: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap 2,1 juta ton beras setara gabah dari Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) selama musim panen raya. 

Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan petani. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi yang melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan), Perum Bulog, Perpadi, TNI, dan Polri di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Advertisement

Menteri Amran menegaskan, total penugasan Bulog untuk menyerap gabah dan beras mencapai 3 juta ton. Sebanyak 2,1 juta ton akan diserap dari penggilingan padi di seluruh Indonesia, sementara sisanya, sekitar 900 ribu ton, akan diambil langsung dari petani. "Hari ini kita sepakat serap beras gabah, setara beras 2,1 juta ton. Kita sepakati dengan seluruh penggilingan se-Indonesia,” ujarnya.

Kolaborasi dengan TNI dan Polri untuk Pengawasan Penyerapan Beras

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyerapan 3 juta ton beras tersebut, pemerintah melibatkan TNI dan Polri. Kolaborasi ini telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Kementan dan Polri. Pihaknya juga telah menandatangani MoU dengan Kapolri. TNI dan Polri akan membantu mengawasi proses penyerapan agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.

Selain beras, Amran juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap distribusi pupuk dan komoditas pertanian lainnya. Langkah ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan keterjangkauan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Tambahan Anggaran Rp16,6 Triliun untuk Bulog

Sebelumnya, Amran mengumumkan bahwa pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun untuk Bulog. Anggaran ini akan digunakan untuk menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. 

“Bapak Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan anggaran langsung tambahan Rp16,6 triliun. Ini Insya Allah dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja pekan depan, tapi sudah menjadi keputusan,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta, Minggu (9/2/2025) kemarin.

Tambahan anggaran ini bertujuan untuk memastikan Bulog memiliki modal yang cukup dalam menyerap hasil panen petani. Dengan demikian, petani dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak, sekaligus menjaga stabilitas pasokan beras nasional.

Strategi Kolaborasi sebagai Kunci Utama

Amran menekankan bahwa kolaborasi antarlembaga menjadi kunci utama dalam mempercepat penyerapan GKP sesuai HPP. Melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan pelaku usaha, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Menteri Amran berharap, dengan langkah-langkah ini, pemerintah akan bisa menjaga stabilitas harga beras, mendukung kesejahteraan petani, dan memastikan ketersediaan pangan nasional selama musim panen raya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES