Program 3 Juta Rumah di Kota Banjar Masih Diinventarisir, Ini Kriteria Penerima Manfaatnya

TIMESINDONESIA, BANJAR – Program bantuan 3 juta rumah yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat miskin, sangat miskin, atau miskin ekstrem di Kota Banjar memasuki tahap pengumpulan data.
Kepala Dinas LH Kota Banjar, Errie A Wardhana mengungkap bahwa timnya sudah melakukan pendataan terhadap 5.000 koresponden berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Banjar.
Advertisement
"Kota Banjar terpilih mendapatkan kuota program tersebut disesuaikan dengan keinginan Gubernur terpilih mengingat Kota Banjar sebagai daerah perbatasan," katanya kepada Times Indonesia, Jumat (14/2/2025).
Terkait berapa kuota yang disiapkan untuk Kota Banjar, Errie mengaku belum mendapatkan kejelasan secara pasti namun pihaknya saat ini masih melakukan verifikasi data penerima bantuan berdasarkan data dari BKKBN pada tahun 2021.
"Kriteria penerima manfaat salah satunya yaitu keluarga yang belum memiliki rumah sendiri dan data KK-nya masih menumpang di rumah orangtuanya," katanya.
Untuk diketahui, kriteria penerima bantuan 3 juta rumah ini merupakan kelompok rumah tangga yang tingkat kesejahteraannya berada di urutan 1 hingga 10 persen dan kelompok berikutnya yang berada di urutan 11 hingga 20%.
Verifikasi tersebut dilakukan sejak 15 Januari hingga 16 Februari 2025 untuk kemudian disampaikan ke pihak kementerian perumahan dan kawasan permukiman.
Penerima manfaat bantuan 3 juta rumah ini, diterangkan Errie, masih menunggu alternatif yang akan ditetapkan diantara 4 poin yang ditawarkan.
Jenis peminatan program yang ditawarkan bagi penerima manfaat yaitu bantuan perbaikan rumah, subsidi pembangunan rumah, subsidi kepemilikan rumah dan subsidi penyewaan rusun.
"Untuk subsidi penyewaan rusun sendiri berdasarkan survey dilapangan belum diminati di Kota Banjar," katanya.
Saat ini, ada sekitar 15 ribuan KK yang terdata di BKKBN Kota Banjar yang belum memiliki rumah tinggal dan masih ada 10 ribu KK yang belum di verifikasi.
"Untuk jumlah kuota belum kita ketahui masih menunggu hasil survey," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |