Hari Ketujuh Ramadan, Harga Sembako di Malang Melonjak, Cabai Rp100 Ribu per Kg

TIMESINDONESIA, MALANG – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Malang, Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan selama bulan Ramadan. Meningkatnya permintaan dari masyarakat membuat harga sembako terus berfluktuasi, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh lonjakan permintaan yang tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup. Akibatnya, stok bahan pokok menipis, mendorong harga melambung tinggi.
Advertisement
Pada Jumat (7/3/2025), sejumlah komoditas di Pasar Oro-Oro Dowo dan Pasar Dinoyo mengalami perubahan harga yang cukup mencolok. Beras, misalnya, kini dijual seharga Rp17.000 per kilogram, naik dari kisaran Rp15.000–Rp16.500 per kilogram.
Minyak goreng juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp21.000 per liter. Sementara itu, tepung terigu premium kini dibanderol Rp15.000 per kilogram, sedangkan tepung dengan kualitas biasa dijual Rp13.000 per kilogram.
Selain kenaikan harga, beberapa pedagang juga mengurangi ukuran kemasan bahan pokok tertentu. Pipit, salah satu pedagang sembako di Pasar Oro-Oro Dowo, mengungkapkan bahwa kini tepung terigu tidak hanya dijual dalam kemasan 1 kilogram, tetapi juga dalam kemasan lebih kecil, yakni ¼ kilogram.
Warga berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Oro-Oro Dowo, Malang, Jumat (7/3/2025). (Foto: Cindy Audylia Herawati/Times Indonesia)
Sementara itu, harga telur ayam naik dari Rp27.000 menjadi Rp29.000 per kilogram. Kenaikan signifikan juga terjadi pada gula pasir, yang sebelumnya Rp17.000 per kilogram kini mencapai Rp18.000. Bawang putih mengalami lonjakan harga hingga Rp45.000 per kilogram, sedangkan bawang merah kini dibanderol Rp50.000 per kilogram, naik dari Rp45.000 sebelum Ramadan.
Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam. Harga ayam kampung kini mencapai Rp65.000 per ekor, sementara ayam potong naik menjadi Rp38.000 per kilogram.
Namun, tidak semua harga bahan pokok mengalami kenaikan. Harga cabai rawit justru mengalami penurunan. Sebelumnya sempat menyentuh Rp120.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp100.000 per kilogram.
"Sebelumnya, harga cabai mahal karena pasokan berkurang, petani banyak gagal panen karena hujan, sekarang sudah mulai banyak pasokan," kata Sumiati, pedagang sayur mayur di Pasar Dinoyo.
Pedagang berharap distribusi bahan pokok dapat berjalan lancar agar lonjakan harga tidak semakin drastis dalam beberapa pekan ke depan.
Sementara itu, masyarakat menantikan langkah pemerintah dalam mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap stabil selama bulan suci ini.
"Telur dan minyak, kalau bisa harganya jangan naik terlalu banyak. Dan mungkin pemerintah bisa sering-sering melakukan operasi pasar, agar warga bisa dapat harga sembako murah," kata Ningrum, pembeli di Pasar Dinoyo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |