Ekonomi

Percepat Program Hilirisasi, Pemerintah akan Ekspansi Kilang Minyak dan Fasilitas Pendukung

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:24 | 15.11k
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait Percepatan Hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin malam, 10 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait Percepatan Hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin malam, 10 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai Percepatan Program Hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin malam (10/3/2025). Rapat ini fokus pada perluasan pembangunan kilang minyak (refinery) dan fasilitas pendukung lainnya guna mendorong hilirisasi industri nasional.

Dalam keterangan resmi di Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Selasa (12/3/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa pemerintah telah meningkatkan rencana kapasitas pembangunan kilang minyak dari semula 500.000 barrel per hari menjadi 1 juta barrel per hari. Pembangunan kilang ini akan dilakukan di beberapa wilayah strategis, termasuk Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku-Papua, untuk menciptakan pemerataan pembangunan.

Advertisement

“Akan kita bangun nantinya sekitar 1 juta barrel, sehingga terjadi pemerataan,” ujar Bahlil usai rapat.

Fasilitas Penyimpanan dan Pengembangan Energi Alternatif

Selain kilang minyak, pemerintah juga akan membangun fasilitas penyimpanan (storage) dengan kapasitas 1 juta barrel per hari. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan energi jangka panjang.

Di sektor energi alternatif, pemerintah mendorong pengembangan dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG. DME dinilai lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan impor LPG. Selain itu, program hilirisasi juga diperluas ke sektor perikanan, perkebunan, dan kehutanan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

Pihaknya juga akan fokus pada pengembangan mineral strategis seperti nikel, timah, bauksit, pasir kuarsa, dan solar panel. "Ini adalah potensi keunggulan komparatif bangsa kita,” tambah Bahlil.

Investasi dan Keberlanjutan Lingkungan

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong investasi dalam proyek-proyek hilirisasi yang telah matang. Pemerintah membuka peluang bagi investor asing maupun domestik untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek strategis ini.

Pihaknya menegaskan bahwa akan mengevaluasi proyek-proyek ini secara independen, termasuk dari aspek keuntungan ekonomi, penurunan impor, dan penciptaan lapangan kerja.

Selain keuntungan ekonomi, proyek hilirisasi ini juga diarahkan untuk mendukung target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060. “Proyek-proyek ini dirancang untuk berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen kita mengurangi emisi,” tegas Rosan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES