Ekonomi

BPI Danantara Fokus Investasi di Sektor Strategis untuk Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 24 Maret 2025 - 16:15 | 42.44k
Jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/03/2025). (FOTO: ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/03/2025). (FOTO: ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menegaskan komitmennya dalam mengarahkan investasi ke sejumlah sektor strategis.

Beberapa sektor prioritas yang menjadi fokus utama mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi industri, serta infrastruktur digital.

Advertisement

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa berbagai sektor tersebut menarik minat besar dari para investor. Menurutnya, investasi di bidang ini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang.

Berbeda dengan perusahaan investasi swasta yang cenderung melakukan spekulasi jangka pendek, pihaknya lebih fokus untuk memiliki dan mengembangkan pasar. “Dari sisi fokus return, kita akan selalu melihat dari sisi long term. Mungkin berbeda dengan privat equity di mana harus menjual. Kita happy untuk own the market,” ujar Pandu dalam acara Meet The Team Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/03/2025).

Peran BUMN dalam Danantara

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa sejak perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergabung dengan Danantara, dividen yang dihasilkan BUMN akan masuk ke dalam pengelolaan investasi Danantara.

Dividen yang diterima dari BUMN akan kami alokasikan untuk investasi di sektor-sektor prioritas. "Dividennya akan masuk ke Danantara. Dengan adanya dividen yang kami terima ini, tentunya akan melakukan investasi,” jelas Rosan.

Kriteria Investasi yang Ketat

Dalam menentukan investasi, Danantara menerapkan kriteria yang ketat, termasuk potensi return minimum, penciptaan lapangan kerja, serta dampak terhadap pengurangan impor.

Selain itu, faktor daya saing atau competitiveness juga menjadi salah satu elemen kunci dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap dana yang masuk dari dividen akan dialokasikan dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekonomi nasional. 

"Di investasi itu kriteria kriterianya kita tetapkan, baik dari return minimum berapa, dampak penciptaan lapangan kerja, serta bagaimana dampak dalam rangka meningkatkan dan menurunkan impor,” tambah Rosan.

Struktur Kepengurusan BPI Danantara

Pada kesempatan yang sama, BPI Danantara secara resmi mengumumkan susunan kepengurusan lengkapnya. Rosan meyakini bahwa struktur kepengurusan ini akan memberikan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.

Rosan memastikan bahwa dalam kepengurusan ini tidak ada nama titipan. Semua yang terlibat merupakan profesional berpengalaman yang telah lama berkecimpung di sektor keuangan dan investasi, baik di dalam negeri maupun tingkat global.

Ia juga menambahkan bahwa struktur kepengurusan ini bersifat dinamis dan dapat berkembang seiring waktu sesuai dengan kebutuhan investasi yang terus berkembang. Dengan strategi investasi yang matang dan kepemimpinan yang solid, BPI Danantara optimistis dapat berkontribusi dalam memperkuat perekonomian Indonesia melalui investasi di sektor-sektor strategis.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES