Ekonomi

Nastar Daun Semanggi, Inovasi dari Kampung Semanggi Surabaya Melejit di Ramadan

Rabu, 26 Maret 2025 - 18:19 | 46.35k
Elly Irmawati, pengusaha UMKM asal Kampung Semanggi, Surabaya. (Foto: PNM)
Elly Irmawati, pengusaha UMKM asal Kampung Semanggi, Surabaya. (Foto: PNM)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ramadan tak hanya membawa keberkahan spiritual, tetapi juga menjadi ladang inspirasi dan peluang ekonomi bagi para pelaku usaha kecil. Di tengah geliat usaha di bulan suci ini, muncul satu kisah penuh semangat, dedikasi, dan cinta dari Kampung Semanggi, Surabaya.

Dialah Elly Irmawati (41), sosok perempuan tangguh yang membuktikan bahwa keberhasilan tidak melulu datang dari kota besar atau modal besar. Ia juga penuh keberanian berinovasi dan ketekunan yang konsisten.

Advertisement

Sejak menjadi nasabah PNM Mekaar pada 2019, Elly terus belajar dan mencob. Kini Elly menuai hasil manis lewat produk unggulannya; nastar daun semanggi.

“Inovasi ini awalnya hanya coba-coba,” tutur Elly sambil tersenyum.

“Tapi ternyata banyak yang suka, apalagi untuk hampers Lebaran. Alhamdulillah, omzet saya sekarang bisa tiga kali lipat dari biasanya,” sambungnya.

Nastar khas buatannya bukan hanya sekadar kue lebaran. Ia menjelma simbol cinta tanah kelahiran dan wujud nyata dari inovasi lokal yang tumbuh dari ketulusan dan kerja keras.

Elly memadukan bahan tradisional daun semanggi, yang dikenal sebagai ikon kuliner Surabaya, dengan resep kue modern yang lembut dan menggugah selera.

Kesuksesan ini tak lepas dari peran Permodalan Nasional Madani (PNM), yang tidak hanya memberi pembiayaan, tetapi juga menggandeng Elly dalam berbagai pelatihan dan pendampingan usaha.

“PNM memberikan saya pelatihan, mengajarkan cara pemasaran, dan membuat produk saya lebih dikenal luas,” jelas Elly.

Dukungan PNM tak berhenti di angka modal, melainkan terus bergerak bersama para nasabah untuk menumbuhkan kepercayaan diri, kapasitas usaha, hingga daya saing. Di bulan Ramadan ini, semangat itu semakin digelorakan.

Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendampingi pelaku usaha ultra mikro, terutama perempuan, agar bisa naik kelas secara ekonomi.

“PNM selalu hadir tidak hanya dalam bentuk pembiayaan, tapi juga pemberdayaan usaha yang berkelanjutan. Kami ingin setiap nasabah tumbuh, berkembang, dan menjadi mandiri,” ujarnya.

Melalui program PNM Mekaar, ribuan perempuan seperti Elly kini tak lagi sekadar menjalankan usaha seadanya. Mereka menjadi motor perubahan ekonomi keluarga, bahkan komunitasnya. Ramadan ini, semangat itu terasa makin kuat.

PNM mendorong para nasabah untuk membaca tren pasar, berani berinovasi, dan tetap menjaga keunikan lokal dalam setiap produk.

Kisah Elly Irmawati adalah gambaran nyata dari semangat juang yang dibalut kelembutan. Ia bukan hanya pedagang, tetapi penggerak harapan. Nastar daun semangginya adalah bukti bahwa dari dapur sederhana, bisa lahir produk luar biasa yang menembus pasar luas.

Dan seperti semangat Ramadan yang menebar cahaya, kisah Elly menyulut inspirasi: bahwa perempuan, dengan dukungan yang tepat, bisa mengubah dunia—mulai dari rumahnya sendiri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES