Ekonomi

Jangkau 80 Negara, Ekspor Banyuwangi Tembus 196 Juta Dolar

Rabu, 23 April 2025 - 14:55 | 15.01k
Pelepasan Ekspor Ikan Kaleng ke Jerman, Libya dan Afrika. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Pelepasan Ekspor Ikan Kaleng ke Jerman, Libya dan Afrika. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tembus hingga 80 negara di lima benua, ekspor produk unggulan Banyuwangi mencatatkan capaian gemilang sepanjang tahun 2024. Nilai ekspor dari kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini mencapai 196 juta dolar AS, melonjak signifikan dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 177,8 juta dolar.

“Alhamdulillah, total ekspor Banyuwangi setiap tahun terus mengalami kenaikan. Ini tren positif yang harus dipertahankan,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Rabu (23/4/2025).

Advertisement

Data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi mencatat, produk-produk asal Banyuwangi telah menjangkau pasar di 80 negara yang tersebar di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. 

Produk yang diekspor juga beragam, terdiri dari 27 komoditas unggulan seperti ikan hias, batu apung, koral, ikan kaleng, olahan kayu jati, kopi, hingga pupuk cair.

Salah satu capaian penting tahun ini adalah keberhasilan menembus pasar Kanada dengan produk ikan kaleng. Nilai ekspor untuk produk ini mencapai 450 ribu dolar AS pada akhir tahun, menandai ekspansi pasar baru bagi komoditas perikanan Banyuwangi.

Meski mencatat peningkatan ekspor, pelaku usaha Banyuwangi dihadapkan pada tantangan baru terkait rencana kenaikan tarif impor di Amerika Serikat. Pemerintah pusat menyampaikan bahwa tarif masuk untuk sejumlah produk unggulan Indonesia ke AS bisa meningkat hingga 47 persen.

Ipuk mengungkapkan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan para eksportir lokal, dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur, dan pihak lainnya untuk mengantisipasi dampak kebijakan ini.

"Kami terus berkoordinasi dengan Disperindag Jatim, dan pihak terkait lainnya. Hingga saat ini, mereka menyampaikan bahwa belum ada perubahan tarif, masih menggunakan ketentuan sebelumnya,” tambah Ipuk.

Ditambahkan Kepala Diskopumdag Banyuwangi Nanin Oktaviantie, saat ini pengiriman ke Amerika Serikat masih dilakukan berdasarkan kontrak lama. "Salah satu eksportir udang beku, misalnya, masih mengirim sekitar 20 ton ke AS dan proses pengiriman berjalan lancar,” kata Nanin.

Selain udang, beberapa eksportir ikan hias dan terumbu karang dari Banyuwangi juga biasa mengirim ke pasar AS. Namun untuk tahun 2025 belum ada kontrak baru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES