Ekonomi

UMKM Skala Ekspor Unjuk Gigi di Pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:40 | 13.25k
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan bersama CEO Krista Exhibition Daud D Salim saat mengunjungi stand UMKM Barin di East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025, Kamis (12/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan bersama CEO Krista Exhibition Daud D Salim saat mengunjungi stand UMKM Barin di East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025, Kamis (12/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025 menarik perhatian ribuan pengunjung sejak pembukaan hari pertama, Kamis (12/6/2025).

Sejumlah UMKM lokal juga terlibat memajang produk di etalase pameran. Salah satunya Barin Food asal Malang. Produsen makanan turunan hasil perkebunan lokal. Ilma, pemilik Barin menuturkan bahwa pameran ini sangat berdampak pada merek dagang yang ia bangun.

Advertisement

"Pameran ini sangat berefek. Membangun awarenes sehingga kami tidak hanya dikenal di lokal Malang saja, kita justru memperkenalkan produk unggulan ke skala nasional bahkan internasional," ujar Ilma.

CEO-Krista-Exhibition-Daud-D-Salim-b.jpgPembukaan East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025 di Grand City Surabaya, Kamis (12/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Ilma bercerita jika pada awalnya, Barin hanya memproduksi biskuit buah berbahan dasar apel kemudian berkembang menjadi aneka keripik buah apel, nangka, salak dan pisang tanpa tambahan gula, tanpa pengawet dan bebas gluten.

Inovasi berlanjut dengan mencampurkan keju produk peternakan Malang untuk produk cheese stick apel maupun buah lainnya dan juga sayuran. Kemudian menembus pasar ekspor melalui cheese stick ke Taiwan dan keripik nangka diekspor ke Malaysia. 

Barin telah berdiri sejak 2010. Selama lima belas tahun, UMKM lokal ini tak henti melakukan pengembangan produk maupun pemasaran dengan memanfaatkan market place, media sosial maupun business matching ekspor.

"Kontributor terbesar kita otomatis dari dalam negeri karena reseller kita ada di seluruh Indonesia," kata Ilma.

Sebagaimana namanya yang unik, Ilma menyematkan sebuah filosofi mendalam pada brand miliknya tersebut.

"Barin merupakan akronim dari Barokah, Rejeki, Internasional. Kami memproduksi semua sumber daya lokal Kota Malang," kata Ilma.

Kini ia telah memiliki puluhan karyawan dan mampu menghidupkan perekonomian. Omzet bulanan terus melesat. 

Kuncinya, menjaga trust dan komitmen dalam mempertahankan etos kerja untuk menjalin mitra dagang dan buyer. Ilma juga menjaga kualitas produk dengan penerapan quality control berlapis setiap divisi.

Selain Barin, beberapa UMKM asal Jatim maupun luar provinsi juga ikut dalam pameran ini. Mereka tergabung dalam stand Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Komunitas UKM Berbagi Bersama Berkembang.

Mereka juga mendapatkan workshop pemasaran menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) hingga business matching. Termasuk melihat langsung pengembangan kemasan yang lebih modern.

"Total 180 peserta pameran, 20 merupakan UMKM," kata CEO Krista Exhibition Daud D Salim.

CEO-Krista-Exhibition-Daud-D-Salim-c.jpgSuasana pengunjung pada hari pertama East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025 di Grand City Surabaya, Kamis (12/6/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Pameran skala internasional ini menampilkan berbagai produk-produk bahan pembuatan industri makanan dan minuman serta packaging inovatif. Berfokus pada teknologi pangan, farmasi, serta pengemasan.

"Kedua pameran ini saling melengkapi dan menciptakan satu ekosistem yang utuh dari hulu ke hilir dalam industri makanan dan minuman," ungkap Daud D Salim.

Pameran tersebut berlangsung mulai 12-15 Juni 2025 di Grand City Surabaya dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk peserta dari lebih tujuh negara termasuk China, Prancis, Malaysia, Singapura, Taiwan dan Thailand.

Daud optimis penyelenggaraan tahun ini mampu menarik lebih banyak pengunjung, baik dari kalangan profesional, masyarakat umum, serta calon pembeli potensial dari luar negeri.

Dia berharap ajang tersebut dapat menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha lokal untuk memperkuat daya saing di pasar global melalui peningkatan kualitas dan inovasi produk secara berkelanjutan.

"Melalui pameran ini kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor industri makanan dan kemasan di Wilayah Jatim," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jatim Iwan, mewakili Gubernur Jatim dalam pembukaan pameran turut mengapresiasi  terselenggaranya East Food Indonesia dan Eastpack Surabaya 2025.

"Makan dan minuman ini memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Jatim," katanya.

Pemprov Jatim, kata Iwan, memberikan dukungan penuh pada pameran yang sudah terselenggara ke-15 kali ini. Ia membedah data bahwa makanan dan minuman adalah salah satu tulang punggung perekonomian.

"Struktur PDRB Jatim 31 persen ditopang industri pengolahan. Di mana dalam industri pengolahan, makanan dan minuman menyumbang 41 persen dengan pertumbuhan luar biasa yang mensupport industri pengolahan dan mayoritas adalah pelaku UMKM," jelas Iwan.

Sepanjang 2025, industri makanan dan minuman juga mengalami pertumbuhan signifikan.

"Pertumbuhan sekitar 7 persen pada 2025 untuk industri makanan dan minuman mudah-mudahan dengan kegiatan ini memberikan kontribusi yang luar biasa," ucapnya.

Iwan berharap dapat terus bersinergi membangun inovasi teknologi pangan terbaru sehingga dapat bersaing di tingkat global.

Diketahui, rangkaian acara pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2025 turut menghadirkan berbagai aktivitas menarik.

Ada Chef's Secret Culinary Studio Workshop yang menyajikan berbagai sesi pelatihan kuliner dari para ahli di bidangnya. Mulai teknik kompetisi pastry, kreasi kue modern dan tradisional hingga inovasi sajian berbasis gelato serta coklat.

Peserta juga dapat mengikuti beragam tema menarik seperti "How to Win at Pastry at Culinary Competition", Gelato Sushi,” “Bika Ambon Mousse Cake,” “Korean Butter Cake,” hingga edukasi “Better Understanding Australian Beef.”

Pengunjung juga akan disuguhkan beragam demo memasak dan baking yang menghadirkan chef-chef ternama selama empat hari dan menampilkan aksi dari Chef Bashiruddin & Chef Feina, Chef Rudy, Chef Heru, Chef Merry, Chef Risna & Chef Niken, Chef Dafi & Chef Tian, Chef Maolana, Chef Achen, Chef Andik, Chef Long, Chef Muto, Chef Forest, serta Chef Lusia.

Mereka berbagi resep-resep menarik seperti Beef Cheese Brioche, Tiramisu Velvet, Pempek Ikan, Dori Popcorn Saos Gocujang, Brownies Pandan, Wonton Mini Goreng, Putu Mayang, Korean Florist Cake, Ayam Saos Jimbaran, hingga berbagai olahan keju dan aneka kue tradisional.

Seluruh program ini tidak hanya memberikan hiburan dan edukasi, tetapi juga menjadi wadah inspiratif bagi pelaku industri makanan serta pengunjung yang ingin memperluas wawasan di bidang kuliner.

Pameran ini tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tetapi juga menyediakan platform bisnis yang strategis melalui berbagai program pendukung, termasuk sesi Business Matching, yang mempertemukan langsung pelaku industri makanan, minuman, dan kemasan dengan calon mitra bisnis, distributor, maupun investor.

Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama serta memperluas jejaring bisnis lintas negara. EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2025 terbuka bagi pelaku bisnis dan masyarakat umum, dan berlangsung setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES