Ekonomi

Bahas Investasi Syariah, PBNU Segera MoU dengan Investor Asing

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:47 | 11.26k
Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan Ketua PBNU Gus Ulil bersama pihak Harvest Advisors saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan Ketua PBNU Gus Ulil bersama pihak Harvest Advisors saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAPBNU melakukan pertemuan dan perbincangan selama dua hari dengan investor Harvest Advisors dari Singapura, yakni dari tanggal 11-12 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.

Ketum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yanya mengatakan, pertemuan dan perbincangan dengan investor asing tersebut adalah misi pihaknya untuk membentuk kerangka investasi yang sesuai syariah, dengan tujuan menempatkan Indonesia sebagai penentu standar dalam keuangan Islam global.

Advertisement

Usai pertemuan dan perbincangan selama dua hari tersebut, kata Gus Yahya, PBNU dan pihak Harvest memutuskan untuk segera melakukan ke jenjang Memorandum of Understanding (MoU) dalam waktu dekat ini.

"Dari pembicaraan yang telah dilakukan sejak kemarin, ada keinginan dan kehendak yang kuat untuk menjalin kerjasama antara PBNU dengan Harvest yang akan di bangun visinya bersama-sama ke depan mengenai kerjasama ini," katanya saat konferensi pers di Gedung PBNU, Kamis (12/6/2025).

Kata Gus Yahya, saat ini antara PBNU dan Harvest juga sudah sama-sama merumuskan gagasan mengenai kerja sama yang komprehensif. "Yang sudah didiskusikan masih merupakan gagasan-gagasan awal yang masih sangat potensial untuk dikembangkan," jelasnya. 

"Saya telah memberikan persetujuan awal untuk menggalang kerjasama ini. Dan InsyaAllah sesudah ini kami akan segera menjalankan langkah-langkah konkrit untuk membawa kerjasama antar dua pihak ini, antara PBNU dengan Harvest ke arah yang lebih maju," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil juga sudah menyampaikan alasan mengapa pihaknya memilih mengajak Harvest sebagai mitra kerja.

Kata Gus Ulil, Harvest memimpin pengembangan arsitektur investasi syariah lintas batas.

Dilisensikan oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS), Harvest, dengan afiliasinya, memiliki posisi yang baik, didukung oleh tim kepemimpinan yang sangat berpengalaman dengan rekam jejak yang terbukti dalam mengelola investasi.

Gus Ulil menambahkan, Harvest akan bermitra dengan Dewan Syariah PBNU untuk melokalisasi standar tata kelola, memungkinkan integrasi teknologi, dan memfasilitasi penyelarasan investor global. "Saya berdoa semoga ini terlaksana," ujarnya.

Dalam konferensi pers di Jakarta tersebut, hadir dari PBNU yakni Gus Yahya dan Ulil Abshar Abdalla. Lalu, dari pihak Harvest Advisors yakni Ms. Zhu Yunfang, Mr. Nicholas Wong dan Mr. Matthew Chang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES