Pemkot Yogyakarta Genjot Inovasi Koperasi, Wujudkan Penggerak Ekonomi Kelurahan

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota atau Pemkot Yogyakarta terus memperkuat peran koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Lewat gelaran Temu Koordinasi Perkoperasian yang dilaksanakan di Tara Hotel, Kota Yogyakarta pada Rabu (2/7/2025), ratusan pengurus koperasi se-Kota Yogyakarta didorong untuk melakukan inovasi dan diversifikasi usaha.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang membuka acara tersebut menegaskan pentingnya koperasi bertransformasi dari sekadar layanan simpan pinjam menjadi unit usaha multifungsi yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Advertisement
“Koperasi harus mampu menyediakan layanan lain seperti gerai sembako, apotek, logistik, klinik, atau potensi lokal lain. Dengan begitu, manfaat koperasi bisa dirasakan lebih luas dan nyata,” tegas Wawan.
Wawan berharap, inovasi tersebut menjadikan koperasi sebagai penggerak ekonomi di tingkat kelurahan sekaligus ruang tumbuhnya ekonomi lokal serta alat distribusi kesejahteraan yang berkeadilan.
262 Koperasi Aktif, Edukasi Jadi Kunci Keberhasilan
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada pengurus koperasi, terutama terkait manajemen dan kelembagaan.
Menurut Tri, masih banyak pengurus koperasi yang belum memahami prinsip dasar dan teknis perkoperasian. Hal ini menjadi tantangan besar karena kurangnya pengetahuan bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
“Pendidikan perkoperasian adalah hal mendasar yang wajib dimiliki pengurus. Tanpa itu, sulit bagi koperasi untuk berkembang dan dipercaya masyarakat,” ungkapnya.
Hingga saat ini, tercatat 262 koperasi masuk dalam kategori Kelompok Usaha Koperasi 1 (KUK 1), dan 130 koperasi dalam kategori KUK 2. Termasuk di antaranya 45 Koperasi Kelurahan Merah Putih, yang merupakan program strategis nasional merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi di kelurahan.
Dalam forum tersebut, hadir tiga narasumber kompeten yang memberikan materi strategis. Dua di antaranya merupakan perwakilan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Yogyakarta yaitu Harri Dwi Soewarsono yang membahas kelembagaan koperasi dan Hari Cahyadi yang memaparkan praktik bisnis berbasis koperasi.
Sedangkan Martha Sasongko mengangkat tema public speaking dan pelayanan prima, dengan penekanan pada pentingnya komunikasi efektif dalam melayani anggota koperasi.
Dengan adanya pelatihan dan koordinasi semacam ini, diharapkan koperasi di Kota Yogya mampu beradaptasi, berinovasi, dan menjadi kekuatan utama dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan inklusif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |