Ekonomi

Manufacturing Surabaya 2025, Perkuat Industri Manufaktur Jatim di Indonesia Bagian Timur

Rabu, 16 Juli 2025 - 12:45 | 19.58k
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur Ir Joko Irianto bersama Portofolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephanie berkeliling melihat peserta Manufacturing Surabaya 2025 di Grand City, Rabu (16/7/2025).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur Ir Joko Irianto bersama Portofolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephanie berkeliling melihat peserta Manufacturing Surabaya 2025 di Grand City, Rabu (16/7/2025).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah peralatan industri tampil dalam pameran Manufacturing Surabaya 2025 di Grand City Exhibition. Mulai mesin mekanik, mesin elektrik, komponen penunjang proyek, logistik hingga teknologi produksi terkini.

Pameran tersebut merupakan agenda tahunan yang selalu menjadi rujukan dalam berinvestasi bagi para pelaku bisnis industri manufaktur. Kali ini melibatkan 167 peserta dari 15 negara dan lebih 300 showcase ditampilkan.

Advertisement

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur Ir Joko Irianto dalam kesempatan tersebut turut membuka dan mengapresiasi pelaksanaan Manufacturing Surabaya 2025 yang berlangsung selama empat hari mulai 16-19 Juli.

Asisten-Perekonomian-dan-Pembangunan-Sekda-Provinsi-Jawa-Timur-b.jpgPembukaan Manufacturing Surabaya 2025 di Lantai 3 Grand City Surabaya, Rabu (16/7/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Ia memaparkan, bahwa perekonomian secara keseluruhan dan pertumbuhan industri manufaktur di Jatim terus bergerak ke arah positif menunjang perekonomian.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim menunjukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen pada triwulan I tahun 2025. Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim yang nilai totalnya Rp819,3 triliun.

Terdapat tiga sektor yang menopang ekonomi. Sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan pertanian. Provinsi ini terus memimpin pertumbuhan ekonomi nasional.

Sektor perdagangan menyumbang 18,7 persen dan sektor pertanian 10,22 persen terhadap PDRB.

Sementara itu, industri pengolahan menyumbang 31,42 persen. Angka ini menegaskan posisi Jatim sebagai jantung manufaktur Indonesia bagian timur dalam visi berkelanjutan. 

"Sektor manufaktur menyumbang 31,42 persen terhadap PDRB. Angka ini menggarisbawahi peran krusial industri manufaktur dalam menggerakkan perekonomian daerah," kata Joko.

Namun demikian, di sisi lain realisasi investasi Jatim pada triwulan IV-2024 lalu mengalami kontraksi sebesar 20,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Joko mengungkapkan, industri manufaktur di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat. 

"Hal ini mencerminkan tantangan dalam menjaga investasi terutama di tengah kebutuhan akan ekosistem industri yang lebih kondusif," ujarnya.

Purchasing Manufactur Index (PMI) Manufaktur Indonesia turut mengalami dinamika signifikan. Pada Januari 2025 tercatat di angka 51,9 dan Februari meningkat menjadi 53,6. Kemudian menurun menjadi 52,4. Sampai Juni, tercatat mengalami penurunan ke angka 46,9.

"Penurunan ini mencerminkan kontraksi pertama dalam enam bulan terakhir. Ini agak warning mungkin karena juga pengaruh tarif Trump yang juga dipicu oleh berbagai faktor. Termasuk tajamnya volume produksi dan melemahnya permintaan baru baik dari domestik maupun internasional," jelas Joko.

Ketegangan geopolitik yang belum mereda, seperti perang Rusia-Ukraina, India-Pakistan, Iran-Israel dan penetapan tarif impor oleh Trump sebesar 32 persen yang berlaku 1 Agustus 2025 ditambah 10 persen karena Indonesia masuk dalam BRICKS, kata Joko, menjadi bayang-bayang risiko yang dapat memengaruhi perkembangan sektor manufaktur.

Namun demikian, di tengah tantangan global tersebut industri manufaktur harus menunjukkan semangat dan optimisme untuk terus meningkatkan produktivitas dengan menjawab berbagai isu penting. Seperti tren pasar global, transformasi digital hingga keberlanjutan proses produksi serta perluasan usaha guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Joko memaparkan data,  bahwa jumlah industri mesin untuk keperluan khusus di Jatim sebesar 476 unit usaha.

Jumlah ini terbanyak berlokasi di Kabupaten Gresik (27 unit), Malang (26 unit) dan Kabupaten Mojokerto (24 unit).

Sesuai data yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kementerian Perindustrian, tren sektor ekspor mesin mekanik dan elektrik Jatim selama 2022 tercatat sebesar USD 694,5 juta.

Selanjutnya pada tahun 2023, sebesar USD 724 juta, tahun 2024 tercapai sebesar USD 850,6 juta dengan negara tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan China.

Sedangkan impor mesin mekanik dan elektrik Jatim pada tahun 2022 secara USD 3,02 miliar, pada tahun 2023 sebesar USD 2,5 miliar. Sementara pada tahun 2024, sebesar USD 3,04 miliar dengan negara utama asal impor adalah China, Jerman, Amerika dan Jepang.

"Sampai April 2025, ekspor mesin mekanik elektrik Jatim tercapai USD 259,4 juta dan impor mencapai USD 1 miliar," katanya.

Neraca perdagangan untuk komoditas mesin mekanik dan elektrik menunjukkan defisit sebesar USD 2,3 miliar. Kondisi ini disebut mencerminkan tingginya ketergantungan terhadap produk impor yang menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat industri nasional melalui implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), standarisasi pemanfaatan teknologi digital, peningkatan produksi serta perluasan pasar ekspor.

Joko mengungkapkan, bahwa penguatan ekosistem industri merupakan langkah penting dalam menarik kembali investasi.

"Kami terus mendorong transformasi melalui pengembangan industri hijau dan peningkatan kapasitas UMKM. Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif," katanya.

Ia mengajak para pelaku industri manufaktur memanfaatkan momentum pameran ini baik sebagai produsen maupun pengguna untuk memperkuat jaringan usaha, memaksimalkan potensi bisnis serta membangun sinergi kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Dengan demikian industri manufaktur dapat bangkit menghadapi tantangan, menciptakan kemandirian dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Joko juga mengapresiasi para pelaku bisnis industri yang selama ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional maupun Jatim.

"Melalui pameran ini, mudahan-mudahan Jatim bisa memperkuat ekosistem industri melalui pengembangan ide-ide inovatif value engineering guna meningkatkan nilai tambah produk dan daya saing industri manufaktur," katanya.

Asisten-Perekonomian-dan-Pembangunan-Sekda-Provinsi-Jawa-Timur-c.jpgSuasana pameran Manufacturing Surabaya 2025 di Grand City, Rabu (16/7/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Selain itu, Jatim diharapkan semakin kokoh mempertahankan posisi sebagai Gerbang Baru Nusantara.

Transformasi Ekosistem Industri Berkelanjutan 

Provinsi Jatim telah lama menjadi motor penggerak manufaktur di Indonesia Timur, di tengah tantangan dinamika global. 

Manufacturing Surabaya 2025 menjadi bagian pengungkit dengan mengusung tema "Building Stronger Manufacturing in Eastern Indonesia". 

Lebih dari memamerkan kecanggihan mesin, namun juga memamerkan transformasi industri hijau, produktif dan berdaya saing. Membangun industri lebih tangguh dan siap menghadapi masa depan. Agrikultur dan energi turut dihadirkan untuk melengkapi profil industri di Jatim yang beragam. 

"Manufacturing Surabaya telah menjadi ajang industri yang wajib dikunjungi selama 19 tahun terakhir," kata Portofolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephanie. 

Pameran ini menyoroti besarnya potensi industri di kawasan timur yang memerlukan dukungan ekosistem solid dan terintegrasi untuk bisa berkembang lebih optimal.

Manufacturing Surabaya sekaligus menjadi panggung yang mempertemukan pelaku industri nasional dan global untuk menjajaki peluang usaha dan ekspansi bisnis.

"Kami berharap pameran ini mampu memperkuat sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan akademisi dalam mempercepat transformasi industri yang berkelanjutan," ujar Meysia.

Pamerindo Indonesia berkerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur juga mengadakan Forum Industri Hijau.

Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan seminar yang membahas tentang peta jalan (roadmap) industri hijau di Jawa Timur. Selain itu, selama pameran berlangsung tersedia juga layanan konsultasi sertifikasi hijau bagi pelaku industri.

Selama empat hari penyelenggaraan, pengunjung dapat mengikuti berbagai program unggulan termasuk seminar seputar industri hijau dan demonstrasi langsung mesin serta sistem produksi terbaru.

Pameran ini juga membuka akses bagi UMKM untuk terhubung dengan rantai pasok industri yang lebih luas.

Komitmen terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri juga menjadi bagian penting dalam gelaran ini.

Melalui sejumlah program edukatif seperti Kaizen Clinic, SHE Mastery Session, dan Forklit Hero. Pamerindo menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas SDM sebagai fondasi transformasi industri.

Kaizen Clinic menyediakan konsultasi teknis terjadwal bagi pelaku industri yang ingin menerapkan wawasan dari para ahli di bidang Supply Chain, Green Industry, Operation Excellence, dan Safety.

Sementara SHE Mastery Session, program bersertifikasi ini secara khusus akan mengupas lebih dalam seputar integrasi manajemen risiko (K3) dalam perencanaan produksi.

Pada hari terakhir pameran, Pamerindo Indonesia bersama dengan PT Traktor Nusantara akan menggelar kompetisi Forklit Hero.

Kompetisi ini menjadi ajang unjuk keterampilan operator forklift sekaligus sarana edukatif mengenai keselamatan kerja dan efisiensi operasional.

"Peningkatan kualitas SDM merupakan dasar dari terciptanya industri yang lebih produktif dan aman. Forklift Hero kami hadirkan guna mendorong lahirnya standar operasional yang lebih tinggi di sektor ini," ujar Sri Mahendra, Sales & Marketing Material Handling Business Division Head, PT Traktor Nusantara.

Pameran seluas lebih dari 5.000 meter persegi ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dari 15 negara, menampilkan teknologi dan solusi terkini yang mencerminkan optimisme terhadap masa depan manufaktur di Indonesia Timur. Beberapa peserta utama antara lain Sun Energy, Mitsubishi Electric, dan Rukun Sejahtera Teknik.

Diselenggarakan bersamaan dengan Machine Tool Surabaya, Tools & Hardware Surabaya, dan Industrial Automation & Logistics Surabaya, serta dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Forum Industri Hijau, Manufacturing Surabaya hadir sebagai platform terintegrasi yang menyediakan solusi industri secara menyeluruh dan berkontribusi terhadap percepatan pertumbuhan manufaktur nasional.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES