Ekonomi

Penyandang Disabilitas di Malang Didorong Jadi Pengusaha Produktif

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:13 | 11.99k
Pembukaan program inkubasi bisnis untuk penyandang disabilitas batch 2 oleh Empower Academy by Bangun Bangsa di MCC Kota Malang, Kamis (17/7/2025). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Pembukaan program inkubasi bisnis untuk penyandang disabilitas batch 2 oleh Empower Academy by Bangun Bangsa di MCC Kota Malang, Kamis (17/7/2025). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Empower Academy kembali hadir untuk mendobrak batasan dan mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui pelatihan kewirausahaan. Program inkubasi bisnis yang diinisiasi oleh Bentoel Group bersama ngalup.co ini resmi memasuki Batch 2 di Kota Malang dengan menjaring 30 pelaku UMKM difabel untuk naik kelas dan menjadi pengusaha yang lebih produktif.

Kegiatan pembukaan digelar di Main Hall Malang Creative Center (MCC), Kamis (17/7/2025), dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Malang, termasuk Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Eko Sri Yuliadi, serta Kepala Dinas Sosial Donny Sandito. Empower Academy dirancang khusus sebagai program inkubasi tanpa insentif uang saku, namun memberikan pendampingan intensif selama tujuh bulan untuk mengembangkan kapasitas bisnis para pelaku usaha difabel.

"Empower Academy bertujuan memperkuat semangat kemandirian dan produktivitas penyandang disabilitas. Mereka punya keterampilan luar biasa, hanya perlu peningkatan dalam aspek promosi dan pemasaran digital," ujar Irfan Rahmad, General Manager ngalup.co sekaligus pelaksana Empower Academy Chapter Malang.

Dari 30 peserta, 25 merupakan peserta baru dan 5 lainnya adalah alumni Batch 1 yang mengikuti program lanjutan bernama Hypercare sebagai bentuk monitoring dan pendampingan berkelanjutan.

Para peserta akan mendapatkan pelatihan dalam berbagai aspek penting seperti pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), serta keterampilan digital marketing, optimalisasi media sosial, dan SEO (Search Engine Optimization).

Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti, mengungkapkan bahwa Empower Academy tidak hanya memberi bekal keterampilan teknis, tetapi juga mendorong perubahan pola pikir menuju wirausaha yang mandiri dan berdaya saing.

“Batch 1 mencatat completion rate 96%. Ini membuktikan bahwa para pelaku UMKM difabel punya semangat besar untuk tumbuh,” ujarnya.

Empower Academy juga menghadirkan dampak nyata, sebagaimana dirasakan oleh Nur Khalifah (Iva), penyandang tuna netra yang kini mampu melayani hingga 80 klien pijat per bulan setelah sebelumnya hanya mengandalkan pelanggan sekitar rumah.

“Dulu saya tidak percaya diri, tapi sekarang saya paham bagaimana promosi yang efektif,” ungkap Iva. (*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES