Teater Koma Ajak Bangkit Melalui “Cahaya dari Papua”

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Teater Koma membuat pementasan dengan mengusung kekayaan Papua yang dimonopoli pihak tertentu. Pementasan bertajuk “Cahaya dari Papua” ini merupakan hasil dari kerjasama Teater Koma dengan Galeri Indonesia Kaya. Karya sutradara Nano Riantiarno ini dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (12/12/2015).
“Pementasan Cahaya dari Papua ini merupakan pengembangan dari produksi yang telah dipentaskan tahun lalu. Melalui pementasan ini, saya ingin mengangkat Tanah Papua yang menuju kebangkitan dan harapan akan perubahan kehidupan yang lebih baik,” ujar Nano Riantiarno, Penulis Naskah & Sutradara dari Teater Koma seperti dilansir dari Antara di Jakarta.
Advertisement
Pertunjukan berdurasi 50 menit ini mengisahkan seekor naga jahat yang meneror tanah Papua. Dalam pertunjukan ini digambarkan banyak orang menjadi korban akibat ulah sang naga. Tidak ada lagi yang berani mengumpulkan makanan karena semua dimonopoli oleh naga. Orang-orang yang putus asa banyak yang menghamba pada naga tersebut.
Orang-orang hanya bisa menahan lapar melihat hasil bumi mereka dirampas sang naga. Tapi, harapan belum mati. Ada sebuah ramalan yang menyebutkan kelak lahir seorang pahlawan pemberani yang mampu mengalahkan naga.
Teater Koma tidak hanya mementaskan cerita dalam negeri. Teater ini juga membawakan drama para dramawan dunia seperti Shakespeare dan Molier. Bahkan mereka juga menyadur beberapa lakon Cina, yang kemudian menjadi populer di tengah masyarakat pecinta Teater, seperti Sampek Engtay dan Sie Jin Kwie. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Siska Febrina |
Sumber | : Antara News |