Entertainment

Musisi Perancis Kagumi Kekuatan Musik Banyuwangi

Sabtu, 04 Februari 2017 - 23:11 | 52.57k
Penampilan musisi Banyuwangi di acara Makarya. (Foto: Ahmad Su'udi/TIMESIndonesia)
Penampilan musisi Banyuwangi di acara Makarya. (Foto: Ahmad Su'udi/TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musik tradisional Banyuwangi yang ditampilkan dalam acara Masyarakat Kaki Raung Berkarya (Makarya) tidak hanya menghibur masyarakat lokal, tetapi juga mencuri perhatian musisi luar negeri.

Sai'si Gilles langsung mendekati pemain musik dan terlihat fokus memperhatikan bagaimana angklung, kendang, gong dan lainnya dimainkan seniman-seniman Banyuwangi, Jawa Timur. Pria asal Perancis itu baru saja pensiun dari pekerjaannya sebagai Direktur Teknik 'Theater La Licorne' Perancis, Desember tahun lalu.

Advertisement

Kepada TIMES Indonesia, musisi merangkap komposer ini mengaku menyukai lagu dan permainan musik Daerah Banyuwangi, khususnya Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.

http://cdn.inatimes.co.id/images/2017/02/04/Saisi-Gilles-dan-isterinya-Tati-WagijantinQxyS.jpgSai'si Gilles dan isterinya Tati Wagijanti di lokasi acara Makarya, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Su'udi/TIMES Indonesia)

"Rasa penyanyi wanitanya sangat kuat, dan kadang-kadang sangat dalam," kata Gilles, sapaan, Sabtu (4/2/2017).

Orang Perancis yang telah 4 kali berkunjung ke Banyuwangi ini, bersama musikus-musikus luar negeri dan luar daerah lain juga akan menampilkan permainan musik kontemporer di acara yang digelar atas gotong-royong warga 9 desa Kecamatan Songgon itu.

Dia mengatakan persiapan pegelaran musik kontemporer lebih cepat, berbeda dengan pertunjukan musik tradisional yang perlu banyak persiapan.

Suami Tati Wagijanti asal Bandung itu mengatakan mau mengisi acara secara sukarela karena sudah seperti keluarga dengan pelaku-pelaku Jaringan Kampung (Japung) Nusantara yang juga membantu penyelenggaraan acara Makarya.

"Saya senang bisa bertemu dan saling sapa. Selain itu juga, musik bukan untuk kaya tapi panggilan jiwa," pungkas bule yang kini tinggal di Bali bersama isterinya.

Sebelumnya diberitakan, Masyarakat 9 desa di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang secara geografis berada di kaki Gunung Raung serempak menggelar rangkaian acara bertema Masyarakat Kaki Raung Berkarya (Makarya). 9 desa itu adalah Balak, Bayu, Badewang, Bangunsari, Parangharjo, Songgon, Sragi, Sumberarum dan Sumberbulu.

Rangkaian acara diantaranya ruwatan masal oleh Dalang Sentot dari Desa Sragi kecamatan setempat, disertai pegelaran wayang kulit siang dan selamatan bersama, kesenian musik dan tari tradisional hingga kontemporer, pengelolaan dan daur ulang sampah serta pameran produk hasil UMKM setempat.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES