Entertainment

Film 'Yowis Ben', Karya Anak Bangsa Lestarikan Bahasa Ibu

Minggu, 18 Februari 2018 - 17:34 | 162.19k
Bayu Skak co sutradara sekaligus penulis naskah film Yowis Ben saat penayangan film perdananya di Malang Town Square. Minggu, 18/2/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Bayu Skak co sutradara sekaligus penulis naskah film Yowis Ben saat penayangan film perdananya di Malang Town Square. Minggu, 18/2/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Film karya sineas Indonesia berjudul Yowis Ben, mulai dirilis pada 22 Februari 2018 mendatang. Film karya Bayu Skak, ini pun menjadi film yang berupaya melestarikan bahasa ibu.

Produser Yowis Ben, Chand Parwez Servia, mengatakan film ini sangat unik dan menarik. Pasalnya, semua skenario ditulis dengan berbahasa Jawa. Film ini menambah karya film yang menggunakan bahasa daerah.

Advertisement

"Penggunaan bahasa ibu di perfilman ini adalah bukti keberagaman Indonesia," katanya saat ditemui di Java Dancer, Malang Town Square, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (18/2/2018).

Yowis-Ben-Bayu-Skak-3.jpgJoshua Suherman (tengah)pemeran dalam film Yowis Ben saat dijumapai wartawan di Malang Town Square. Minggu, 18/2/2018.

Parwez menambahkan isu yang disampaikan pun sangat dekat dengan kehidupan, meliputi keluarga, masa sekolah SMA, persahabatan dan tentunya romantisme.

"Meski menggunakan bahasa Jawa, film Yowis Ben ini juga ada subtitlenya untuk mempermudah penonton," tambahnya.

Sedangkan, Sutradara Yowis Ben, Fajar Nugroz mengatakan untuk menguatkan latar, suting film pun dilakukan di Malang Raya. Film ini dikatakannya, meski berbahasa Jawa sekitar 80 persen, kisah Yowis Ben tetaplah universal.

Yowis-Ben-Bayu-Skak-2.jpgPemain, sutradara dan producer film Yowis Ben yang di tulis naskahnya oleh Bayu Skak saat pemutaran film perdana di Malang Town Square. Minggu, 18/2/2018.

"lni adalah kisah sekumpulan remaja yang tengah mengejar pembuktian bahwa mereka adalah remaja yang mampu berkarya, bisa berbuat sesuatu yang dibanggakan lingkungan dan keluarganya. Tema universal bagi remaja ini," terangnya.

Fajar berharap lewat ini mampu memotivasi para generasi muda, agar terus membawa jati diri daerah masing-masing untuk kemajuan Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES