Raditya Mahendra, Berawal Dari Iseng Main Guitar Hero di PS2 Sampai Jadi Musisi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gde Pande Agung Raditya Mahendra, pria kelahiran tahun 1996 ini memulai karir sebagai musisi sejak usia dini. Karirnya dimulai justru ketika dirinya iseng bermain game Guitar Hero di PS2.
"Waktu itu saya masih kelas 4 SD. Awalnya jadi iseng main game Guitar Hero di PS2 kok keliatannya keren main gitar. Nah dari situ pingin banget belajar gitar," ujar Raditya kepada TIMES Indonesia, Minggu (30/8/2020).
Advertisement
Dirinya bercerita bahwa di rumahnya dulu tidak ada gitar, justru alat musik lain seperti alat musik tradisional Bali dan piano yang disediakan oleh orang tuanya.
Raditya bercerita jika dalam keluarganya terdapat pro kontra ketika dirinya belajar gitar.
"Dulu papa mama mendukung asal menomor satukan pendidikan. Tapi kakek nenek tidak terlalu mendukung. Terbawa pemikiran orang lama, kalau main musik mau jadi apa?," ujar Raditya menirukan ucapan kakek neneknya.
Kendati ada pro kontra, Raditya tetap bersikukuh. Dirinya tetap percaya dan menekuni belajar bermain gitar. "Dari kecil di buku kenangan cita-cita saya tulis ingin jadi musisi sampai saya lulus sama saya tetap teguh dengan keputusan ingin jadi musisi profesional dalam artian berpenghasilan dari musik ini," imbuhnya.
Selama perjalanan karirnya momen tak terlupakan yang dialaminya adalah kesempatan manggung di panggung dan event besar. Selanjutnya dirinya pernah mengiringi penyanyi besar seperti Dedi Lisan dan Sara Fajira.
"Saya dipercaya bantu ngebranding gitar produk lokal karena memang saya tidak pernah punya gitar mahal sampai puluhan juta," ungkap Raditya.
Ia memiliki prinsip asalkan sound gitar dan tone enak maka itu sudah cukup dan tidak perlu mengejar harga yang mahal. Ia lebih suka memakai gitar handmade lokal dari bahan kayu, pickup, dan lain-lain.
"Itu sudah bagus setara lah sama sekelas fender us yang harganya gila-gilaan karena yah balik lagi yang dibeli selain barangnya bagus. Kan kita beli gengsi dari brand itu," katanya menjelaskan.
Selama perjalanannya, teman-temannya sangat berperan dalam mendukung karirnya. Ia merasa selalu dikelilingi oleh lingkungan yang positif.
Dirinya berharap kedepannya karirnya akan semakin baik. "Pekerjaan sebagai pekerja seni di Indonesia ini bisa lebih dihargai lah, selama pandemi ini kan teman-teman musisi cafe belum bisa cari nafkah. Nah semoga bisa segera manggung lagi dan saya bisa segera rilis album," pungkas Raditya Mahendra menceritakan karirnya sebagai pemusik yang justru berawal ketika main game Guitar Hero. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |