Entertainment

Model Empat Kecamatan Melenggang di Catwalk Festival UMKM CitraLand

Rabu, 08 Juni 2022 - 23:28 | 83.82k
Model dari Kecamatan Lakarsantri tampil trendy dengan balutan produk fashion dari Dhandmadey dan Parvin, Rabu (8/6/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Model dari Kecamatan Lakarsantri tampil trendy dengan balutan produk fashion dari Dhandmadey dan Parvin, Rabu (8/6/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Momen seru nampak dalam perhelatan Festival UMKM di GWalk CitraLand Surabaya, Rabu (8/6/2022) malam. 

Sejumlah model dadakan dari empat kecamatan menampilkan produk fashion, kriya dan makanan ringan milik mereka di atas panggung catwalk. 

Advertisement

Produk-produk otentik ini sangat menarik. Model merupakan warga yang sebagian besar para bunda. Mereka tampil penuh percaya diri dalam balutan fashion etnik kekinian. 

Mereka mengenakan produk unggulan dari wilayah masing-masing. Seperti selendang dan outer batik ecoprint serta sibori dari Pakal Collection.

Batik ini menggunakan pewarna sitentik dan dedaunan sehingga menimbulkan kesan artistik. Mereka juga menyematkan topi dan kaca mata sehingga menambah kesan trendi. 

Kemudian juga ada Batik Moroseneng dari Rumah Kreatif, Kecamatan Benowo. Batik ini didominasi motif semanggi. 

Festival-UMKM-CitraLand-2.jpg

Ike, pemilik Batik Moroseneng pernah membawa batik semanggi hingga ke NTT dalam sebuah perhelatan fashion show lintas provinsi. 

Harga batik tersebut dibanderol mulai dari Rp 250.000-Rp 1.000.000-an untuk batik tulis tergantung motif. Dengan adanya kegiatan pameran seperti ini, Ike berharap usahanya semakin dikenal. 

"Mudah-mudahan pameran seperti bisa terus berjalan. Supaya kita sebagai UMKM kecil bisa terus bertahan dan bisa produksi," kata Ike. 

Kemudian penampilan apik juga datang dari UMKM Lakarsantri dengan brand bernama Dhandmadey dan Parvin. Produk mereka berupa kerajinan craft seperti tas motif Suroboyo, tas kulit domba ecoprint, tas macrame, serta dompet motif etnik. Kemudian juga ada batik Lifeana dan Abitha. 

Diana Sischa Rahayu, pemilik Dhandmadey, mengaku sangat senang bisa terlibat dalam Festival UMKM di CitraLand. Karena selama ini produknya lebih banyak terjual di Jateng dan Jakarta.

"Pameran ini bermanfaat mengenalkan bahwa di Surabaya ada lho produk ini," ujarnya. 

Diana menambahkan, dia membuat kerajinan tanpa satu alat pun. Karena kelebihan itulah, produknya memiliki nilai jual tinggi mulai dari Rp 15.000 untuk gantungan kunci hingga Rp 1.200.000 untuk wall hanging. 

"Kerajinan ini benar-benar handmade tanpa alat sama sekali. Misal untuk satu tas bisa selesai hingga 2 hari," tandasnya.

Salah satu produk Dhandmadey miliknya juga berkolaborasi dengan UMKM Witrove dari Kebraon berupa tas fashion paduan kayu sebagai pengganti tali. Produk itu bahkan telah melancong ke Korea. Keberangkatan mereka difasilitasi oleh salah satu bank milik negara. 

"Produk ini sangat diminati pasar Korea. Namun kita memang belum ekspor," tambah Diana yang menekuni usaha ini secara serius sejak 2019. Sebelumnya ia hanya menggeluti sebagai hobi. 

Festival-UMKM-CitraLand-3.jpg

Sementara itu, Nada Putri, City Manager Citraland Surabaya, menjelaskan, Festival UMKM sendiri berlangsung mulai 4-11 Juni 2022. Kegiatan sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-729 Kota Surabaya. 

Pada hari kelima, Festival UMKM menampilkan acara fashion show, talk show dari Bank Jatim serta live music. Tak hanya itu saja. Para bapak camat juga tampil dalam sebuah ludruk berjudul Lapak Bokep yang merupakan akronim dari Lakarsantri, Pakal, Benowo dan Sambikerep. Ludruk menceritakan dilema sebagian besar para pelaku UMKM.

"Fashion show ini memang spesial banget untuk memperkenalkan atau mempromosikan produk-produk UMKM dari empat kecamatan. Lakarsantri, Pakal, Benowo dan Sambikerep," kata Nada. 

Festival UMKM ini menampilkan lebih dari 100 produk UMKM. Berbagai macam makanan, minuman, fashion, dan kerajinan. Acara juga didukung oleh Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Kemudian juga ada workshop mengenai strategi bisnis, digital marketing serta finansial dengan narasumber dari Universitas Ciputra, Bank Jatim serta Grab Indonesia. 

Selain itu, CitraLand juga ingin membangun sinergi dengan empat kecamatan serta warga di wilayah perumahan tersebut dengan tujuan memajukan UMKM. 

"Acara ini masih berjalan terus. Jadi ada pendampingan dari Universitas Ciputra kepada 5 ini. Supaya nanti ke depan  mereka juga ada monitoring bagaimana perkembangan usaha mereka," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES