Entertainment

Film Pesantren, Meresapi Nilai-Nilai dalam Ponpes Lewat Sudut Pandang Baru

Kamis, 22 Juni 2023 - 22:45 | 167.42k
Screening Film Pesantren di Pare, Kabupaten Kediri (FOTO; yobby/TIMES Indonesia)
Screening Film Pesantren di Pare, Kabupaten Kediri (FOTO; yobby/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRIPondok Pesantren selama ini dikenal sebagai salah satu tempat untuk memperdalam ilmu oleh para santri. Padahal selain ilmu agama, masih banyak pelajaran dan juga nilai nilai yang bisa dipelajari di dalam pondok pesantren. 

Nilai-nilai kehidupan tersebut, diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat lewat sebuah film dokumenter berjudul "Pesantren." Film Pesantren merupakan sebuah karya dokumenter sutradara Shalahuddin Siregar yang  menyoroti kehidupan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Lewat film ini, masyarakat bisa mendapat sudut pandang baru tentang kehidupan di dalam pondok pesantren.  

Advertisement

Tak cuma belajar mengaji dan ilmu agama saja, namun santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon juga diajarkan tentang bagaimana cara berpikir kritis dan berkesenian seperti yang  dipelajari oleh para pelajar lainnya. 

Head Of Content Bioskop Online Muhammad Ivan Pratama menuturkan "Pesantren" tidak hanya adalah sebuah karya yang menginspirasi tapi juga berprestasi. Salah satunya masuk ke International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019, festival  dokumenter terbesar di dunia. "Pencapaiannya sangat luar biasa," ujarnya, Kamis (22/06/2023). 

Film "Pesantren" sendiri pada Rabu (21/06/2023) melangsungkan screening di dua lokasi berbeda. Pemutaran pertama dilakukan di SMK YP 17, Pare, Kabupaten Kediri dan Excowork Coworking Space Pare. 

Selain pelajar, screening dihadiri oleh berbagai latar belakang penonton, mulai dari santri pondok pesantren Komunitas film Kediri, Asosiasi Pesantren Indonesia Kediri, Komunitas anak muda hingga Komunitas non film. Screening ini juga diisi dengan diskusi dan sharing tentang pengalaman selama belajar di pondok pesantren (ponpes) dari mereka yang hadir. 

Apalagi film ini juga bercerita tentang proses kesetaraan gender di dalam ponpes, lantaran pondok pesantren ini memiliki pemimpin  seorang wanita bernama Hj. Masriyah Amva. Penggambaran bahwa laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh. 

“Semoga film Pesantren bisa bertemu dengan penonton  yang lebih luas, dan setelahnya bisa membuka ruang diskusi dan berbincang, khususnya di kalangan teman-teman santri di Kediri, " tambahnya. 

Sementara, Ustadz Diding mewakili Hj. Marsiyah Amva Kepala Pendidikan Pengasuh Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy mengungkapkan film ini juga menjadi salah satu sarana dakwah. Ustadz Diding juga ikut ambil bagian dalam film ini sebagai salah satu pemeran. “Film ini membawa pesan yang biasa diajarkan di pesantren ke dunia luar,” tambahnya. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES