Tujuh Film tentang Pemilu, Penuh Intrik dan Plot Twist

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di masa tenang jelang pemilihan umum ini tak ada salah nya kita rehat dengan menyaksikan film. Biar vibes pemilunya dapat, TIMES Indonesia rekomendasikan film tentang Pemilu yang seru, penuh intrik dan plot twist. 

1. The Candidate

Advertisement

Menceritakan tentang Bill McKay, pengacara muda yang dicalonkan oleh politikus berpengaruh untuk menjadi senator California. 

Selama masa kampenye, McKay mulai menyadari bahwa dunia politik penuh dengan kompromi, strategi, dan manipulasi. Ia juga dihadapkan dengan berbagai tekanan bahkan intimidasi dari tim lawan. 

Akhirnya McKay harus menggadaikan idealismenya sebagai pengacara (yang berpegang teguh pada kebenaran) agar menjadi politikus andal. 

Meski memenangkan kontestasi, namun ia sadar apa yang dilakukannya tidak benar. Banyak yang harus dikorbankan untuk menduduki kursi senator. Selain mengelabui dirinya sendiri, ia juga harus berbuat curang dan culas baik pada pendukungnya maupun lawan politiknya.

2. The Campaign

Dari judulnya kita bisa menebak ya. Betul, film ini bercerita tentang masa kampanye. Tje Campaign mengisahkan persaingan politik antara dua kandidat untuk duduk di kursi Kongres Amerika Serikat di North Carolina. 

Dua pesaing yang bertarung ketat itu adalah Cam Brady dan Marty Huggins. Brady yang merupakan petahana dengan yakin bisa memenangkan pemilu. Sementara Huggins merupakan pria naif juga pemalu, namun ia diajukan oleh para pengusaha untuk melawan sekaligus menumbangkan Brady dalam pemilihan.

Film ini menggambarkan permainan politik yang kotor sekaligus licik. Banyak intrik terselubung yang dimainkan untuk memenangkan kursi parlemen. Kampenye dilakukan secara frontal. Tak hanya menyerang lawan politiknya, mereka juga bahkan menggunakan bahasa yang tidak sopan, termasuk black campaign.  

The Campaign disutradarai oleh jay Roach dan dibintangi Will Ferrel dan Zach Galifianakis. The Campaign menjadi salah satu film populer di tahun 2012 lalu. 

3. All The President's Man

Film yang diangkat dari nuku dengan judul yang sama ini sangat direkomendasikan bagi Anda. Tak hanya mengkritisi pemilihan Presiden di Amerika, film All The President's Man juga istimewa sebab meraih berbagai penghargaan dunia termasuk Academy Awards untuk nominasi Skenario Adaptasi Terbaik.  

Disutradarai oleh Alan J. Pakul bercerita tentang investigasi dua jurnalis Bob Woodward dan Carl Bernstein terhadap kasus Watergate yang melibatkan Presiden Richard Nixon. 

Jurnalis Washington Post itu awalnya menulis artikel tentang Dewan Keamanan Nasional, Gordon Liddy yang tertangkap basah saat melakukan penyadapan ilegal di kantor Komite Nasional Partai Demokrat di gedung Watergate.

Dari situlah mereka makin penasaran dengan kasus tersebut dan memutuskan untuk menyelidiki dan menulis fakta berdasarkan riset juga hasil wawancara. Melalui serangkaian wawancara dengan sumber-sumber anonim dan riset yang teliti, keduanya berhasil mengungkapkan jejak korupsi dan konspirasi politik yang melibatkan pemerintahan Nixon. Dianggap berbahaya, kedua jurnalis tersebut kemudian menerima berbagai ancaman. 

4. The Manchurian Candidate

Film politik dengan genre thriller. Terdengar aneh ya, tapi film ini justru sukses lho bahkan mendapat pujian dari kritikus film. 

The Manchuian Candidate juga diangkat dari novel karya Richard Condon yang dirilis tahun 1959. Film ini berkisah tentang seorang veteran Perang Korea bernama Raymond Shaw yang kembali ke Amerika Serikat. 

Namun ia dibuat amnesia, untuk dijadikan alat oleh sebuah konspirasi yang dirancang oleh kelompok musuh untuk memanfaatkan keahliannya dan memanipulasi politik Amerika.

5. Primary Colors

Primari Colors terinspirasi dari pemilihan Presiden tahun 1992 silam. Saat itu Bill Clinton memenangkan pemilu. 

Primary Colors fokus dengan Jack Stanton, gubernur Arkansas yang ambisius dan karismatik. Berpengalaman sebagai gubernur, ia kemudian mencalonkan diri sebagai presiden.

Usahanya menuju Gedung Putih tak semulus yang dibayangkan. Stanton kemudian membentuk tim kampanye salah duanya ada Susan Stanton yang merupaan istrinya sendiri, serta penasehat politiknya Richard Jemmons.

Dalam masa kampanye mereka dihadapkan dengan berbagai skandal, kontroversi, dan tantangan moral yang mengancam untuk menghancurkan reputasi politik mereka. Hingga jurnalis muda bernama Henry Burton turut bergabung dengan tim kampanye. 

Jack Stanton kemudian menyaksikan sisi gelap dari politik dan moralitas yang dipertaruhkan dalam perjuangan untuk kekuasaan. 

6. No

No menjadi film bertema politik yang masuk dalam nominasi Academy Awards dalam kategori film Berbahasa Asing Terbaik di tahun 2013.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan tentang referendum yang diadakan di Chili pada tahun 1988 untuk menentukan apakah Augusto Pinochet, yang telah memerintah negara tersebut sebagai diktator militer selama 15 tahun, akan tetap berkuasa atau tidak.

Adapun René Saavedra, seorang sutradara iklan yang disewa untuk memimpin kampanye media untuk oposisi yang ingin menumbangkan pemerintahan Pinochet. Meski awalnya Saavedra, tidak tertarik dalam politik, namun ia akhinya menerima tugas ini dan berusaha menciptakan kampanye yang cerdas dan mempengaruhi melalui iklan-iklan yang kreatif.

Tantangan terbesar pada masa pemerintahan Pinochet, kebebasan berekspresi sangat dilarang. Pemerintah menggunakan cara apapun untukl mengintimidasi siapapun yang bersuara untuk memprotes berbagai kebijakannya, termasuk media juga turut dibungkam oleh Pinochet. 

Saavedra dan timnya berjuang supaya dapat bebeas berekspresi melalui iklan modern yang cerdas untuk membujuk pemilih bahwa masa depan Chili lebih baik tanpa Pinochet. 

7. Honest Candidate

Film politik tak melulu serius ya. Dibalut dengan komedi juga bisa kog, salah satunya Honest Candidate. 

Film Korea Selatan ini juga mengusung tema politik namun masuk dalam genre komedi. 

Honest Candidate menceritakan seorang politikus anggota parlemen yang dikutuk tidak dapat berbohong. Jadi apapun yang diucapkannya adalah hal yang benar. Padahal dalam praktiknya menuju kursi Wali Kota ia harus banyak berbohong supaya mendapat suara dari rakyat. 

Joo Sang Sook adalah angota parlemen yang kembali mencalonkan diri untuk periode selanjutnya. Pada pemilihan sebelumnya ia sukses karena kampanye cantik yang dilakukannya. Dia banyak mengumbar janji manis hingga rakyat banyak mendukung dan memenangkannya. Tahu dong janji manis politikus biasanya hanya dibibir saja alias banyak bohongnya

Namun pada pemilihan selanjutnya ia berencana menggunakan strategi yang sama. Namun ia mendapat kutukan tak dapat berbohong. Kutukan itu ia dapat saat bertengkar dengan neneknya. Akhinya selama kampanye antara pikiran, hati dan apa yang akan diucapkannya selalu berbeda. Tak hanya Joo Sang Sook yang bingung, namun tim kampanyenya juga dibuat kalang kabut karena kejujuran yang selalu diucapkan Sang Sook.

Saking kocaknya, film yang masuk box office Korea ini sudah dibuat sekuelnya.    

Gimana TIMES Lovers, seru kan rekomendasi film bertema pemilu. Besok hajatan nasional bangsa Indonesia, yuk gunakan hak pilih kita! (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.