Entertainment

Museum SBY*ANI Jadi Motor Kebangkitan Seni Rupa Pacitan Lewat Pameran Rekacipta

Sabtu, 14 Juni 2025 - 16:24 | 12.02k
Pameran Rekacipta di Museum Galeri SBY*Ani yang mengukuhkan Pacitan Kota Seni dan Bahari. (FOTO: Nabila for TIMES Indonesia)
Pameran Rekacipta di Museum Galeri SBY*Ani yang mengukuhkan Pacitan Kota Seni dan Bahari. (FOTO: Nabila for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITANMuseum dan Galeri SBY*ANI makin menunjukkan peran strategisnya dalam mendorong kebangkitan seni rupa di Pacitan.

Lewat pameran lukisan bertajuk Rekacipta, institusi budaya ini tak hanya menghadirkan karya dari seniman papan atas nasional, tapi juga membuka ruang bagi anak-anak, pelukis disabilitas, hingga komunitas seni lokal untuk unjuk gigi dalam panggung yang setara.

Advertisement

Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian Southbay Festival 2025, dan resmi dibuka pada Sabtu, 14 Juni 2025 di kompleks Museum dan Galeri SBY*ANI. Bertema "70 Miles of Sea Paradise", pameran ini menggambarkan laut Pacitan sebagai sumber inspirasi tanpa batas yang dituangkan lewat ratusan lukisan dari berbagai latar belakang seniman.

Museum-2.jpg

Direktur Administrasi Museum dan Galeri SBY*ANI, Nabila Amalina, menyampaikan bahwa museum kini tidak sekadar menjadi ruang arsip sejarah, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat kreativitas dan kolaborasi.

 “Alhamdulillah, Pameran Rekacipta ini terselenggara dengan sangat baik. Kami mengundang pelukis nasional, dengan karya dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak TK hingga seniman profesional. Bahkan, ada partisipasi dari Bali, Malang, Semarang, dan berbagai daerah lainnya,” ujar Nabila.

Ia menambahkan, kurasi pameran ini melibatkan nama besar kurator nasional, Nano Warsono, yang turut menjamin kualitas dan keberagaman karya yang dipamerkan.

 “Kami harap acara ini bisa menjadi pemantik semangat baru bagi seniman-seniman di Pacitan dan sekitarnya. Kami percaya Pacitan punya potensi luar biasa untuk lebih bersinar,” imbuhnya.

Lebih dari 130 karya ditampilkan, mulai dari lukisan anak-anak hasil workshop empat bulan bersama komunitas Perupa Pacitan, hingga karya seniman profesional yang lolos proses seleksi. Bahkan, beberapa karya dari siswa SLB dan staf Museum SBY turut dipamerkan. Kurasi dilakukan secara daring dan luring, menggabungkan standar profesional dengan semangat partisipatif.

 “Saya harap pameran ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi, tapi juga satu langkah kerja nyata untuk mengenalkan Pacitan lewat karya,” ucap Nabila.

Yang menarik, Museum SBY*ANI juga membuka ruang kolaboratif. Tak hanya dengan Perupa Pacitan dan ISI Yogyakarta, tapi juga dengan masyarakat umum lewat agenda seperti screening film, pameran interaktif, dan art store yang menjual karya lukisan.

Museum-3.jpg

Pembukaan pameran juga ditandai dengan simbolis melukis bersama di atas kanvas oleh para pejabat, seniman, dan tamu undangan.

Sementara itu, mewakili Bupati Indrata Nur Bayuaji, Asisten Administrasi Umum Pemkab Pacitan, Deni Cahyantoro, mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif besar ini.

 “Ini yang pertama di Pacitan dengan skala sebesar ini. Kami berharap acara ini bisa berkelanjutan, memiliki jadwal rutin, dan terus menarik minat masyarakat serta wisatawan,” kata Deni.

Dalam kesempatan itu, salah satu seniman dari komunitas Perupa Pacitan, Triyono, merasa terhormat diberi panggung setara dengan para seniman dari luar daerah.

“Teman-teman diberi ruang ekspresif yang luar biasa. Bahkan kawan-kawan dari SLB juga bisa tampil dan karyanya laku terjual. Ini bentuk inklusivitas yang patut diapresiasi,” ungkapnya.

Rekacipta bukan sekadar pameran, tapi sebuah langkah konkret bagaimana sebuah museum mampu menjembatani karya lokal dengan panggung nasional. Pameran ini juga jadi pengantar peluncuran branding baru Pacitan: 70 Miles of Sea Paradise yang akan dirilis resmi pada Agustus mendatang, sebagai wajah baru Pacitan sebagai kota seni dan bahari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES