Entertainment

The Fantastic Four: First Steps: Gerbang Kiamat Kosmik Telah Terbuka!

Minggu, 27 Juli 2025 - 01:23 | 12.96k
Ilustrasi Film
Ilustrasi Film "The Fantastic Four: First Steps".
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di jagat komik, setiap pahlawan pasti punya lawan, dan di Bumi-828, para jagoan Fantastic Four—Mr. Fantastic, The Invisible Woman, Human Torch, dan The Thing—dihadapkan pada entitas kosmik mengerikan bernama Galactus (diperankan Ralph Ineson). Sutradara Matt Shakman meramu kisah ini dalam "The Fantastic Four: First Steps" dengan pendekatan yang unik, membedakannya dari film "Fantastic Four: Rise of The Silver Surfer" (2007).

Bukan sekadar penjahat biasa, di kisah ini Galactus datang dengan misi rahasia ke bumi, bahkan harus turun tangan langsung tanpa bisa mengandalkan para herald-nya.

Advertisement

Sebelum Galactus tiba, dunia lebih dulu disapa oleh Silver Surfer berwujud perempuan, Shalla-Bal. Seperti film sebelumnya, Silver Surfer ini berfungsi sebagai pembawa pesan, mengabarkan bahwa kedatangan Galactus berarti kiamat bagi planet Bumi. Ancaman ini tentu saja menuntut respons segera dari para pelindung Bumi yang terkuat dan paling bijaksana.

Di Bumi-828 ini, kita hanya diperkenalkan pada empat pahlawan inti: Reed Richards/Mr. Fantastic (Pedro Pascal), Susan Storm/The Invisible Woman (Vanessa Kirby), Johnny Storm/Human Torch (Joseph Quinn), dan Ben Grimm/The Thing (Ebon Moss-Bachrach). Mereka adalah satu-satunya harapan.

Latar Belakang dan Dunia Futuristik Tahun 60-an

Tiga puluh menit pertama film mungkin terasa lambat. Namun, di Bumi-828, New York era 1960-an disulap menjadi kota futuristik yang menawan. Trailer memperlihatkan robot humanoid, seperti Herbie (pelayan robot di Gedung Baxter), yang berfungsi sebagai asisten manusia, bahkan di lokasi ikonik seperti Patung Liberty.

Fantastic Four sendiri tinggal di Gedung Baxter yang menjulang tinggi, dan telah menjadi pahlawan bumi sejak terpapar radiasi yang mengubah DNA mereka. Reed Richards, sebagai Mr. Fantastic, memikul tanggung jawab besar sebagai pemimpin tim super ini. Penonton trailer final pasti sudah melihat adegan Susan Storm menggendong seorang bayi—ya, Mr. Fantastic dan Susan Storm adalah sepasang kekasih, Johnny Storm adalah adik Susan, sementara Ben Grimm/The Thing adalah rekan setia dan baik hati bagi Reed dan Susan.

Angka 828 adalah nama yang diberikan oleh pencipta cerita untuk semesta tempat Fantastic Four bersemayam. Di luar Bumi-828, kita telah mengenal Bumi-616 (semesta utama) dan Bumi-838 (semesta Illuminati dari "Doctor Strange in the Multiverse of Madness").

Film ini akan membawa penonton menyaksikan bagaimana Reed Richards dan kawan-kawan membangun reputasi mereka sebagai pahlawan super sejak awal durasi. Beberapa adegan juga menampilkan karakter seperti Mole Man/Harvey Rupert Elder, seorang penjahat bawah tanah yang memimpin serikat masyarakat bawah tanah, diperankan oleh Paul Walter Hauser.

Setelah 30 menit awal berlalu, "Fantastic Four" akan menghadirkan persepsi unik: bahwa mereka adalah penjaga Bumi yang paling kuat dan bijaksana. Tanpa adanya pahlawan super lain di Bumi-828, seluruh beban penyelamatan planet ini jatuh di pundak Fantastic Four.

Ini memberikan tekanan luar biasa pada Reed Richards, yang harus menemukan cara menghadapi entitas kosmik di luar pemahaman ilmiahnya. Hingga akhirnya, mereka harus menempuh perjalanan antariks ke untuk bernegosiasi dan menghentikan ancaman Galactus. Visual perjalanan pesawat antariksa mereka sungguh memukau.

Kisah Keluarga yang Menginspirasi

Waktu terus berpacu, memaksa Reed dan timnya bergegas menemukan solusi untuk menangkal ancaman Galactus. Berempat, mereka bersatu menjadi perisai bagi setiap keluarga di planet Bumi. Film ini secara jelas diposisikan sebagai film keluarga, sesuai dengan kategori tontonan 13 tahun ke atas yang diberikan Lembaga Sensor Film.

Fokus utamanya adalah pada ikatan internal tim. Seperti yang dikatakan Susan Storm dalam trailer final: "Keluarga adalah tentang terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri." Pernyataan ini merangkum pesan utama film. Ketika ada ancaman bagi salah satu anggota keluarga, atau dalam kasus ini, planet yang mereka sebut rumah, setiap anggota keluarga akan berjuang bersama.

Momen inilah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan film, di mana penonton melihat Fantastic Four bukan sebagai pahlawan super yang tak terkalahkan, melainkan sebagai manusia yang bergumul dengan ketakutan mereka, dan menemukan kekuatan sejati dalam kesatuan.

Beberapa selebriti yang menghadiri gala perdana "The Fantastic Four: First Steps," seperti Cinta Laura, Arya Vasco, dan Medy Renaldi, juga mengapresiasi alur cerita yang runut, dialog yang tidak klise, serta pesan positif layaknya film keluarga.

"Aku suka bagaimana ceritanya mengalir dan koheren dari awal sampai akhir, jadi ada pesan positif yang bisa diterima penonton," ujar Cinta Laura. Ia percaya bahwa film superhero tidak hanya harus menghibur, tetapi juga menawarkan pesan yang jelas dan inspiratif.

Arya Vasco mengungkapkan kegembiraannya melihat karakter perempuan yang kuat, terutama Invisible Woman dan Silver Surfer. Arya bahkan sangat menyukai estetika Silver Surfer dan terinspirasi untuk berdandan ala karakter tersebut untuk Halloween. Kehadiran karakter perempuan berdaya ini menambah nilai signifikan pada film superhero modern.

Medy Renaldi menyoroti interaksi dramatis dan penuh kasih sayang antara Mister Fantastic dan Invisible Woman. Yang paling mengejutkan baginya adalah kehadiran bayi dalam keluarga, sebuah elemen yang ia sebut "tak terduga" dan jarang terlihat di film superhero besar. Penambahan ini berhasil membawa dimensi emosional yang dalam dan segar pada cerita.

"The Fantastic Four: First Steps" telah membuka babak baru di semesta pahlawan super pasca "The Avengers: End Game".

Jalan Baru Menuju Semesta yang Lebih Luas

"The Fantastic Four: First Steps" mengambil langkah berani dan cerdas, memilih untuk mengukir jalannya sendiri di lanskap sinematik pahlawan super yang padat. Dalam keputusan strategis yang patut diacungi jempol, film ini membebaskan diri dari belenggu jagat paralel yang dihuni karakter-karakter mapan seperti Peter Parker (Spider-Man) atau Sam Wilson (Captain America).

Pendekatan ini adalah napas segar, memungkinkan sutradara dan timnya membangun semesta Fantastic Four dari awal, dengan kebebasan artistik penuh dan tanpa beban kontinuitas yang rumit. Penonton pun tidak perlu khawatir tentang bagaimana peristiwa dalam film ini akan memengaruhi kejadian di film Avengers berikutnya, karena "First Steps" memiliki eksistensinya yang independen. Menarik untuk menantikan bagaimana Fantastic Four, di masa depan, hadir tanpa mengorbankan integritas film baru pertama mereka.

Meskipun memulai dari "langkah pertama," takdir "The Fantastic Four" sudah terhubung dengan peristiwa kosmik besar. Kita diberitahu bahwa Pascal, Kirby, Moss-Bachrach, dan Quinn, semuanya akan mengulangi peran mereka dalam film cross-over Avengers: Doomsday (2026) dan Avengers: Secret Wars (2027). Setelah menyaksikan Fantastic Four membentuk identitas mereka di semesta pribadi, ide tentang mereka berhadapan dengan Doctor Doom sebagai ancaman multiversal, berempat atau bahkan bersama dengan Avengers, adalah prospek liar yang sangat menarik.

Lalu, di sebuah adegan post-credit, bayi Susan Storm, The Invisible Woman, yang bernama Franklin, anak dari Susan dan Reed Richards, muncul. Ternyata Franklin adalah tujuan besar Galactus mendatangi Bumi, misi utamanya selain "memakan" Bumi. Dalam film, Galactus menyebutkan bahwa Franklin menyembunyikan kekuatannya. Franklin sendiri memiliki riwayat besar dalam komik Marvel, pernah mengalahkan para celestial, bahkan mengangkat Galactus yang perkasa sebagai pelayannya.

"The Fantastic Four: First Steps," yang tayang di bioskop Indonesia sejak 23 Juli 2025, disutradarai oleh Matt Shakman dari naskah yang ditulis oleh Jeff Kaplan, Ian Springer, Josh Friedman, dan Eric Pearson, mengangkat cerita tim superhero Fantastic Four dari Marvel Comics. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES