Flash News

HUT ke-44 GM FKPPI, Rianta Soerbakti: Mari Gotong Royong Rawat NKRI

Senin, 12 September 2022 - 15:21 | 66.69k
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa didampingi Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti dan Ketua Wantimpus GM FKPPI Dr Ahmad Basarah. (FOTO: Istimewa)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa didampingi Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti dan Ketua Wantimpus GM FKPPI Dr Ahmad Basarah. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti, MBA mengatakan bahwa perlu spirit gotong royong dalam menjaga dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pesan itu disampaikan dalam momen HUT ke-44 GM FKPPI, pada Senin (12/9/2022).

"Kita kobarkan semangat gotong royong untuk terus gigih bergerak melanjutkan cita-cita perjuangan para orang tua kita dalam merawat, mempertahankan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI," kata Ketum PP GM FKPPI Dwi Rianata Soerbakti.

Rianta juga membeberkan ancaman lain yang patut dibendung kader-kader Loreng Bergerak yakni liberalisme di bidang teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi yang kini banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas kehidupan, maka tidak heran bila dinamika berkebangsaan dan bermasyarakat terus dinamis. Kebebasan mengakses dan menyebarkan informasi seperti mulai sulit terbendung.

Ketum PP GM FKPPI, Dwi Rianata Soerbakti muncul perilaku dan sikap liberalisme, hedonisme serta ego individualisme yang mulai menyebar, utamanya menyasar anak-anak bangsa. Dampaknya perilaku massif ini berpengaruh terhadap lini kehidupan ekonomi, budaya dan sosial serta keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.

"Beberapa kalangan pemuda Indonesia kehilangan konsep ideologi sebagai pegangan hidup berbangsa, berbudaya dan bermasyarakat, juga memudarkan sikap patriotisme dan nasionalisme. Idiologi dianggap sepele, usang alias ketinggalan jaman, terus stigma kuno dan tidak relevan dengan era globalisasi yang kini melanda," bebernya.

Tak hany itu, ketahan nasional juga harus dijaga dengan kokoh dan kuat. Yakni dengan Pancasila sebagai obat mujarabnya. Pancasila sudah harus dipahami oleh kalangan anak bangsa mulai dari sejarahnya, proses penyusunan dan perumusannya, juga implementasinya, agar tidak menyesal di kemudian hari.

"Karena itu, 44 tahun GM FKPPI, kami tegaskan agar semua kader GM FKPPI seluruh nusantara menjadi otak, mata dan otot organisasi yang dapat menelaah, befikir, menganalisa serta bertindak dan bergerak terhadap berbagai tantangan dan ancaman rongrongan ideologi transnasional," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES