Flash News

Warga Binaan Lapas Lowokwaru Malang Meninggal Dunia

Selasa, 27 September 2022 - 15:53 | 85.85k
Kalapas Kelas I Lowokwaru Malang, Hari Azhari saat ditemui awak media, Selasa (27/9/2022) siang tadi. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kalapas Kelas I Lowokwaru Malang, Hari Azhari saat ditemui awak media, Selasa (27/9/2022) siang tadi. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Lowokwaru Malang ditemukan gantung diri di area dalam lapas saat melakukan pekerjaan sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa (27/9/2022) pagi tadi.

WBP tersebut, ternyata Agus Widodo (48) warga Kabupten Malang yang telah ditetapkan atau menjadi terpidana kasus pembunuhan istrinya sendiri.

Advertisement

Hal itu dibenarkan oleh Kalapas Kelas I Lowokwaru Malang, Heri Azhari saat ditemui awak media, Selasa (27/9/2022) siang tadi.

"Iya itu (Agus Widodo) narapidana 340 pembunuhan yang dibunuh istrinya," ujar Heri, Selasa (27/9/2022).

Kasus pembunuhan tersebut terjadi dua tahun lalu, tepatnya sekitar bulan April 2020. Awalnya, motif pembunuhan yang dilakukan Agus kepada istri dan anaknya terbongkar setelah polisi menemukan jasad istri Agus di ladang pohon sengin, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Kala itu, Agus sempat mengaku tega membunuh istrinya sendiri karena kesal setelah istrinha mengatakan ibu dari Agus sebagai pelacur.

Dari situlah, Agus pun langsung mempunyai niat untuk membunuh istrinya sendiri hingga menyeret mayat istrinya sejauh 30 meter menjauhi jalan setapak guna menghilangkan bukti.

Heri menyebutkan, Agus mendapatkan masa hukuman 10 tahun penjara dan kini telah menjalani sekitar 2,5 tahun.

Pihak Lapas pun setelah menemukan jasad korban yang menggantung, langsung mencari informasi guna mengetahui motif apa yang membuat Agus WBP Lapas Lowokwaru Malang tersebut mengakhiri hidupnya di dalam penjara.

Namun, dari keterangan sejumlah WBP lain hingga teman satu kamar Agus, bahwa kesehariannya normal-normal saja tak ada hal yang dicurigai.

"Keseharian normal, tidak ada hal yang mencurigakan. Dilakukan pemeriksaan juga ke teman sesama WBP, tidak ada keluhan, karena pengaruh itu bisa kapan saja terjadi," ungkapnya.

Akan tetapi, Heri menduga bisa jadi motif Agus melakukan bunuh diri, karena kasus yang menjeratnya. Tapi ia tak bisa memastikan hal tersebut.

Tapi, Hari sempat mendapat selentingan informasi bahwa ada persoalan perebutan harta warisan. Ia pun juga tak terlalu jauh mencari tahu hal tersebut.

"Mungkin karena kasus itu bisa jadi. Tapi kami tidak bisa memastikan. Cuma ada selentingan terkait pembagian harta warisan," katanya.

Sementara, selamat catatan medis pun, pihak Lapas Lowokwaru Malang juga tak menemui hal aneh atau ada penyakit yang tengah di derita oleh Agus.

"Catatan medis almarhum dalam kondisi baik. Setiap WBP memiliki kartu periksa kesehatan masing-masing juga," imbuhnya.

Agus saat itu ditemukan dalam kondisi belum kaku alias masih lemas. Bisa jadi kemungkinan, jenazah Agus baru satu jam saja.

"Dari pemeriksaan murni bunuh diri. Itu mayat masih lemas, yang menemukan teman kerjanya sesama WBP," pungkasnya terkait kasus di Lapas Kelas I Lowokwaru Malang(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES