Pemkot Malang Tak Rekomendasikan Pasar Takjil di Badan Jalan
TIMESINDONESIA, MALANG – Bulan suci Ramadan 2023 yang jatuh pada Kamis (23/3/2023) besok merupakan momen banyaknya pasar-pasar takjil dadakan, termasuk di wilayah Kota Malang.
Namun, Pemerintah Kota Malang (Pemkot) Malang telah mewanti-wanti bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) saat mulai menggelar dagangan takjil selama Ramadan.
Advertisement
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pihaknya tak ingin pasar takjil nantinya menggangu arus lalu lintas, khususnya di kawasan tertib lalu lintas.
Oleh sebab itu, pria yang akrab disapa Jaya menegaskan, salah satu yang ia larang, yakni kawasan Kayutangan Heritage atau Jalan Basuki Rahmat.
"Gak diperbolehkan (Kayutangan menjadi pasar takjil). Apalagi Ramadan kan, sampai sebulan, ya jangan. Itu mengganggu arus lalu lintas, apalagi itu (Kayutangan) kawasan tertib lalu lintas," ujar Jaya, Rabu (22/3/2023).
Selain itu, Jaya juga telah menerima pengajuan penggunaan kawasan Jalan Merdeka Timur untuk dijadikan lokasi pasar takjil selama bulan Ramadan.
Jaya pun menegaskan bahwa kawasan tersebut juga tak diperbolehkan menjadi lokasi pasar takjil.
"Pak wali juga sudah mengatakan jangan. Jadi yang mengajukan di Merdeka Timur gak boleh. Itu nanti merusak image kawasan tertib lalu lintas," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menuturkan bahwa pihaknya tak pernah dan tak akan mengeluarkan rekomendasi pasar takjil yang berada di badan atau pinggir jalan.
"Yang jelas kita tidak merekomendasikan di pinggir jalan atau badan jalan. Tidak ada rekomendasi jualan takjil disana," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Eko Sya menyebutkan, pihaknya telah berencana melakukan pemantauan langsung, Senin (23/3/2023) besok. Lokasi yang bakal dipantau, yakni kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) dan Sulfat yang memang menjadi langganan pasar takjil selama bulan Ramadan.
"Kita akan koordinasi untuk pantauan ketertibannya dari lintas instansi. Mulai TNI/Polri, Satpol PP, Dishub dan Diskopindag. Kita lihat besok pantauannya gimana. Harapan kami jangan sampai mengganggu lalu lintas dan jangan di badan jalan," bebernya.
Guna mencari solusi, Diskopindag juga sudah memiliki rencana untuk memfasilitasi lokasi pasar takjil di Kota Malang. Namun, hal itu memang tak mudah, mengingat banyaknya para pedagang di setiap wilayah yang takutnya tak bisa terakomodir secara keseluruhan.
"Rencana ada, tapi apa mereka mau. Kita masih upayakan cari tempat dulu. Kan pedagang ini banyak ya. Kita lokalisir dulu, kita ada plan ke sana," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |