IKN Nusantara Rencanakan Pasokan Gas Bumi dan Gas Hidrogen

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara akan menggunakan pasokan gas bumi (natural gas) dan gas hidrogen. Dalam seminar daring, Direktur Transformasi Hijau OIKN, Agus Gunawan, menyatakan bahwa rasio pasokan gas di IKN Nusantara akan terdiri dari 75 persen gas bumi dan 25 persen gas hidrogen.
Pembangunan jaringan gas di IKN Nusantara direncanakan dimulai pada tahun depan. Namun, penggunaan gas ini hanya akan berlangsung hingga tahun 2030, dengan penghentian penggunaan gas alam setelah periode tersebut. Agus menjelaskan bahwa meskipun emisinya rendah, gas bumi tetap dianggap sebagai bahan bakar fosil.
Advertisement
Berlandaskan UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara, IKN Nusantara merencanakan penggunaan campuran gas hidrogen dan gas alam sebagai sumber gas kota, sejalan dengan visi IKN untuk mencapai emisi net zero. Meskipun gas alam dianggap bersih, IKN berencana untuk memproduksi dan mengekspor energi surya yang setara dengan jumlah energi yang digunakan dari gas alam, dengan target mencapai 100 persen energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai Key Performance Indicator (KPI).
Sebagai forest city atau kota hutan, IKN Nusantara mengadopsi prinsip pembangunan rendah karbon untuk mendukung kebijakan nasional penurunan emisi gas rumah kaca. Prinsip ini bertujuan untuk memaksimalkan peran ruang terbuka hijau (RTH) dan hutan dalam penyerapan karbon, serta meningkatkan kualitas udara melalui penggunaan energi baru dan terbarukan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rizal Dani |