Mengenal Tradisi Unan-Unan Suku Tengger
Jumat, 01 Juni 2018 - 07:30 | 385.75k







TIMESINDONESIA, MALANG – Warga suku Tengger yang tinggal di desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang kembali menggelar tradisi Unan-unan.
Tradisi yang digelar tiap lima tahun sekali ini adalah bentuk ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sekaligus permohonan warga desa Ngadas agar diberi keselamatan dan terhindar dari bencana.
Tradisi ini juga dimaksudkan sebagai hari penetapan tahun Tengger agar leluhur tahu ketetapan tersebut.
Unan-unan sendiri berasal dari bahasa Tengger kuno: Ngunan wulan nglungguhne taun. Terjemahannya adalah menetapkan bulan mendudukkan tahun.
Makna dan tujuan Unan-unan sendiri bagi masyarakat suku Tengger di desa Ngadas adaah untuk panglawu agung, atau sedekah yang agung.
Adapun bentuk ritual Unan-unan ini sangat khas. Bentuknya berupa ancak berisi kepala kerbau, kulit dan kaki kerbau yang masih utuh. Dagingnya dimasak untuk dijadikan sate.
Ancak yang juga dibubuhi sejumlah ugorampe dan perlengkapan upacara itu kemudian diarak oleh tokoh adat Suku Tengger bersama warga menuju sanggar yang terletak diatas bukit, tak jauh dari pemukiman warga.
Selanjutnya, saat puncak acara, warga akan berebut isi ancak dan ugorampe yang telah dibacakan mantra oleh tokoh adat dengan harapan akan membawa berkah bagi warga suku Tengger.
Fotografer | : Adhitya Hendra |
Editor | : Faizal R Arief |