Foto

Kopi Legendaris di Pontianak Itu Bernama Warkop Asiang

Selasa, 16 Oktober 2018 - 20:20 | 673.28k

TIMESINDONESIA, PONTIANAK – Anda pernah datang ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan Anda pecinta kopi? Wajib hukumnya menyalurkan hasrat hanya sekadar minum kopi di kota ini. 

Warung kopi bertebaran di Kota Khatulistiwa dan tak pernah sepi dari pengunjung. Salah satu yang unik warung kopi di Pontianak ini adalah Kopi Asiang yang berada di Jalan Merapi, Pontianak. 

“Kalau datang ke Pontianak, cobalah mampir sejenak minum kopi di Warung Kopi Asiang. Unik karena penjualnya tidak memakai baju, hanya bercelana pendek,” kata Syarif, seorang kawan di Pontianak, Minggu (14/10/2018). 

Penasaran, Senin (15/10/2018) pagi, Tim Ekspedisi Gubernur bersama salah seorang kawan dari BukaLapak Jakarta mencari jalan Merapi. Ketemu Jalan Merapi, berjalanlah kedalam. Sekitar 300 meter mata Anda akan terpusat dengan keramaian pengunjung duduk dipingir jalan sambil meminum kopi. Itulah Kopi Asiang. 

Dari ramainya pengunjung warung kopi itu, yang paling mencolok jelas penjualnya. Badanya tinggi besar, berkepala pelentos dan bertato dibadan dan paling jelas, ini yang membuat banyak pengunjung takjup, tidak memakai baju cuma mengenakan celana pendek. 

Itu lah Ko Asiang (63), pemilik warung kopi ini. Tanpa raut ekspresi, jika dibilang terkesan sangar, Asiang begitu sibuk melayani pembeli yang dibantu oleh anak dan beberapa karyawannya. Kedua tangannya tak pernah berhenti bergerak. Tangannya dengan cekatan menuangkan air ke sebuah teko besar, meracik kopi, menyiapkan gelas atau cangkir, mengisi susu dan menuangkannya. 

Kedua tangan Asiang sangat gesit bergerak untuk menyajikan kopi, Asiang mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi ketika menuangkan kopi ke cangkir tau gelas. Sementara tagan kanannya tak kalah sibuk mengaduk dan menyaring bubuk kopi berkali-kali yang ditunagkan kedalam teko. 

Kesibukan Asiang menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung yang datang, sesekali banyak pengunjung yang baru pertama kali mampir ingin sekadar berfoto bersama dengan Asiang. Asiang irit bicara, banyak bekerja. Sesekali suaranya menggelenggar.

”Meja sebeleh itu sudah belum?” Maksudnya tamu di meja itu sudah dilayani atau belum. Perlu diketahui Warung Kopi Asiang buka dari pukul 04.00 hingga 12.00. Kalau anda mampir ke Warung Kopi Asiang, pelayanan secara otomatis menanyakan; ”Mau kopi hitam atau kopi susu?” atau “Mau kuue atau telor?”.

Semakin waktu bergerak, pengunjung Warung Kopi Asiang semakin bertambah. Pengunjung datang silih berganti, mereka terlihat santai dan bebas berbincang-bincang mengenai topik apa saja. Ada yang membawa teman, relasi atau bersama keluarga. 

Semuanya berkumpul di warung yang setiap pagi dipenuhi pengunjung itu. Harga yang dipatok Warung Kopi Asiang bervariasi, Kopi Hitam Rp 5.000, kopi susu Rp 7.000. Sedangkan untuk aneka kue dihargai Rp 3.000 - Rp 5.000.

Asiang mengaku setiap hari menghabiskan 10 kilogram kopi untuk sekitar 300 gelas dalam melayani pembeli yang berkunjung ke warungnya. Setiap pengunjung yang keluar masuk ke warunnya, Asiang seakan-akan tak peduli, lelaki bertato dibadanya ini tetap sibuk bekerja, mengaduk, menyaring dan menungkan kopi sesuai pesanan yang disampaikan oleh pelayan warung. 

Kadang-kadang pengunjung sempat berpikir, kapan Asiang ke belakang, katakanlah sekadar untuk ke toilet, pasalnya hampir jarang melihat Asiang dalam situasi santai. Tangannya terus sibuk bekerja dan sesekali sambil sibuk menyiapkan kopi Asiang menolehkan kepalanya kepada pengunjung yang sudah membayar sambil mengatakan; ”Kamsia…” 

Selanjutnya, Asiang kembali sibuk mengaduk, menyaring, dan menuangkan kopi kembali. (*)


Fotografer : Rizki Dwi Putra (DJ-202)
Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Reaksi Anda
KOMENTAR

FOTO LAINNYA

KOPI TIMES