TIMESINDONESIA, JAKARTA – Permainan digital dinilai dapat membuat anak menjadi sulit bersosialisai atau asosial terhadap lingkungannya dan hilang kreativitas. Anak-anak akan lebih senag menyendiri dengan permainan digital yang menurutnya lebih menarik.
Pemerhati perempuan dan anak, Deisti Astriani Tagor mengatakan permainan digtal bahkan bisa berdampak lebih buruk terhadap anak-anak. Permainan-permainan digital yang ada di gawai mereka bisa mengganggu pertumbuhan mereka.
Advertisement
"Anak-anak cenderung tumbuh menjadi asosial, hilang kreativitas, dan hilang jiwa pertemanan, saling berbagi dan sebagainya," ujar Deisti di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Melihat dampak buruk permainan digtal dalam gawai ini, lanjut Deisti, di luar negeri anak berumur di bawah lima tahun tidak diperkenankan untuk menyentuh permainan digital di gawai. Larangan ini bertujuan agar anak bisa bersosialisai dengan lingkungan, teman, dan keluarga.
Namun hal berbeda terjadi di Tanah Air. Para orang tua seolah membiarkan anak-anak yang masih kecil untuk bereksplorasi dengan gawai. Banyak dari mereka yang justru memberikan fasilitas gawai untuk anak-anak mereka yang masih kecil.
"Orang tua harus menyadari bahwa anak di bawah lima tahun belum memerlukan gawai. Lebih baik bermain permainan tradisional bersama teman-temannya," jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Siska Febrina |
Sumber | : Antara News |