
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Trauma pada anak akibat suatu kejadian seringkali melekat dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, kondisi ini menimbulkan kecemasan, bahkan hingga ia dewasa.
Dalam dunia kedokteran, gangguan cemas akibat trauma disebut dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Ini adalah gangguan akibat melihat maupun mengalami suatu kejadian berbahaya, sehingga memengaruhi kondisi psikologis sang anak.
Advertisement
Agar trauma ini tidak mengganggu perkembangan anak, orangtua perlu mengetahui cara tepat untuk menghilangkan gangguan ini. Berikut 5 cara sederhana mengatasi trauma pada anak, dilansir dari Klik Dokter.
Berikan rasa tenang
Ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Agar anak merasa tenang, Anda dapat meyakinkannya bahwa trauma dapat dialami oleh siapa saja.
Ingatkan juga bahwa rasa cemas merupakan hal yang wajar. Tumbuhkan kepercayaan pada diri anak bahwa ia dapat melewati dan mengatasi rasa cemas yang dialaminya.
Bimbing dengan sabar
Anak, terutama balita, mudah mengalami stres psikologis terhadap trauma. Oleh karena itu, orangtua harus sabar dan berperan aktif saat anak berusaha melewati masa-masa cemasnya. Ingatlah untuk selalu berikan rasa aman pada anak.
Latih keberanian anak
Jangan biarkan anak tenggelam pada trauma yang dialaminya, karena ini menyebabkan anak semakin cemas dan takut. Orangtua wajib melatih anak agar lebih berani dalam menghadapi trauma yang dialaminya.
Dalam melatih keberanian anak, pastikan Anda melakukannya secara bertahap. Misalnya dimulai dengan dengan mengenalkan anak pada sumber trauma, atau melatihnya untuk lebih bijak menyikapi suatu kejadian.
Jika terasa sulit, Anda dapat meminta bantuan kepada dokter. Kerja sama yang baik antara dokter dan orangtua tentu lebih efektif dalam membantu anak terlepas dari trauma yang melekat di hatinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Siska Febrina |