Gaya Hidup

Awas, Ini Dampak Buruk Sikap Over Protektif pada Anak

Jumat, 20 April 2018 - 02:05 | 101.62k
Orang tua protektif. (FOTO: Istimewa)
Orang tua protektif. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa orang tua sering bersikap protektif terhadap anak. Alasannya, untuk melindungi anak, tidak ingin anak celaka, ingin anak berpresrasi, atau tidak ingin anak sampai sakit. Meski sikap protektif ini adalah upaya menjaga anak-anak, tahukah Anda jika sikap protektif yang berlebihan justru bisa berdampak buruk. Dilansir dari laman Psychology Today, berikut ini adalah dampak buruk sikap over protektif terhadap anak.

1. Gangguan Kesehatan
Sebuah studi 2016 dari Universitas Negeri Florida, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan terlalu protektif oleh orang tuanya cenderung memiliki masalah kesehatan saat ia dewasa. Peneliti menyimpulkan fakta bahwa anak-anak ini tidak pernah belajar bagaimana mengelola kesehatannya sendiri. Hal ini karena orang tua mereka selalu mendikte mereka tentang kapan harus tidur, kapan berolahraga, apa yang harus dimakan, dan masih banyak lagi.

Advertisement

Orang tua yang terlalu protektif sering khawatir berlebihan tentang kesehatan anak-anak mereka, dan selalu mengingatkan apa yang harus dilakukan. Studi menunjukkan bahwa dengan absennya “pengingat” ini, anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh seperti itu kelak sering mengabaikan kesehatan mereka sendiri.  

2. Manja dan Egois
Orang tua yang terlalu protektif sangat menyayangi anak-anak mereka sehingga anak cenderung berpikir bahwa mereka bagaikan pusat alam semesta. Peneliti dari Universitas Arizona, AS, menemukan bahwa anak-anak hasil didikan orang tua yang terlalu protektif tumbuh dengan perasaan berhak atas segalanya (entitled).

3. Masalah Pengendalian Emosi
Anak-anak hasil didikan orang tua yang terlalu protektif tumbuh tanpa belajar mengatur emosi mereka. Hal ini karena selalu ada orang tua yang menemani di sisinya. Jika anak sedih, orang tua akan segera menghibur. Atau jika anak marah, maka orang tua segera menenangkan.

Minimnya kemampuan untuk mengendalikan emosi ini segera jadi masalah besar ketika anak tumbuh dewasa. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Mary Washington, AS, tahun 2013, menemukan bahwa mahasiswa yang dibesarkan oleh orang tua yang terlalu protektif lebih mungkin untuk depresi dan sering merasa tidak puas dalam hidup.

Melindungi anak memang perlu, namun jangan sampai berlebihan. Anak bisa mendapatkan dampak buruk sikap over protektif yang diberlakukan orang tua. Biarkan anak berkembang dengan kadar pengawasan yang pas, jangan terlalu protektif dan terlalu sering berprasangka buruk. Berilah anak ruang yang cukup untuk berkembang dan belajar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES