Gaya Hidup

Berbahayakah Menahan Kentut?

Sabtu, 08 Juni 2019 - 02:12 | 76.28k
Menahan kentut. (https://womantalk.com)
Menahan kentut. (https://womantalk.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Buang angin sebenarnya adalah sesuatu yang normal dari pencernaan. Gas ini terbentuk ketika bakteri usus memecah makanan, kemudian keluarlah gas yang kemudian memasuki dubur dan keluar melalui anus. Dalam sehari, baik pria maupun wanita bisa mengeluarkan gas sebanyak 20 kali, kadang-kadang tanpa suara dan bau yang khas.

Namun, pernahkah terpikir apa yang terjadi ketika gas yang harusnya keluar itu tertahan di dalam tubuh? Gas itu tidak akan hilang secara ajaib. Dia akan tetap berada di tubuh Anda dan mencari jalan keluar lain.

Advertisement

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Divisi Gastroenterologi, Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, jika Anda terus berusaha menekan kentut Anda, ia akhirnya keluar dari mulut Anda setelah melalui paru-paru. Ya, karena gas benar-benar membutuhkan jalan keluar, ia akan diresirkulasi sampai waktu diembuskan dalam napas.

Lebih memalukan lagi ketika gas itu bukannya keluar dari mulut, melainkan keluar dalam bentuk buang gas yang tidak terduga. Jalan terbaik adalah menahannya sebentar lalu mengeluarkannya di kamar kecil.

Menahan buang angin memang tidak akan berdampak serius pada kesehatan Anda, tapi tetap ada konsekuensi yang harus Anda hadapi.

“Jika ada penumpukan gas yang berlebihan di usus, hal itu dapat menyebabkan kembung yang bisa membuat sangat tidak nyaman. Dan yang sering memalukan adalah perut Anda bisa mengeluarkan suara-suara berisik yang aneh,” Gill Hart, direktur ilmiah dari YorkTest Laboratories, seperti dikutip metro.uk.

Harus diingat bahwa mengonsumsi makanan tertentu kacang merah, biji-bijian, kecambah, kol, dan brokoli dapat membuat produksi gas di tubuh Anda. bertambah. Cobalah mengonsumsi lebih banyak probiotik seperti yoghurt untuk menjaga flora demi usus yang sehat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES