Musim Nikah, Penjual Lukisan di Demak Banjir Orderan

TIMESINDONESIA, DEMAK – Belakangan, sepasang muda-mudi yang akan menyelenggarakan resepsi pernikahan membutuhkan aksesoris tambahan untuk dijadikan mahar atau hanya sekedar hiasan dalam resepsi pernikahannya.
"Kalau ada resepsi pernikahan, biasanya calon pengantin pesan lukisan saya," ujar Choirul Huda seorang penjual dan pelukis di Desa Wonosalam Demak, Rabu (8/4/2020).
Advertisement
Ia menceritakan mengawali pekerjaannya sebagai seorang pelukis, semenjak masih duduk di sekolah dasar sudah tertarik untuk melukis. Setelah lulus SMA, ia baru berani menjual hasil karyanya ke masyarakat. "Saya hanya belajar otodidak," ujarnya.
Tahun 2018, ia memberanikan diri untuk mengikuti pameran. "Alhamdulillah, setelah lulus SMA saya berani mengikuti pameran tingkat Desa," tandasnya lagi.
Semenjak mengikuti pameran lukisan tersebut, hasil karyanya banyak di kenal orang dan banyak yang memesan.
Ia mengaku bisa melukis realis, karikatur dan mural. "Spesialisasi saya hanya bisa melukis realis, karikatur dan mural," ujarnya.
Lokasi yang ia pilih untuk menjual lukisannya berada di rumahnya sendiri, yaitu di Desa Wonosalam Demak. "Lokasi jualannya di rumah saja," ujarnya sambil mengungkapkan sistem penjualannya melalui online.
Bahan yang ia gunaka melukis jenis realis dan karikatur ialah pensil biasa, pensil warna, kertas dan figura. Sedangkan bahan yang ia gunakan untuk melukis mural adalah kuas dan cat tembok. Sedangkan harga untuk lukisan jenis realis atau karikatur Rp 100.000.
"Untuk realis dan karikatur, satu karakter saya jual Rp 100.000. Itu kalau satu karakter, sedangkan untuk lukisan realis atau karikatur yang dua karakter seperti sepasang pengantin ia jual Rp 150.000," tandasnya lagi.
Modal yang ia keluarkan untuk satu lukisan realis maupun karikatur Rp 50.000, sedangkan untuk lukisan mural 60 meter membutuhkan modal Rp 800.000.
"Alhamdulillah keuntungan dari melukis realis atau karikatur Rp 50.000 per satu karakter, sedangkan untuk mural Rp 700.000 per 60 meter persegi," ujarnya.
Lukisan Choirul Huda banyak di gemari anak muda, saat acara valentine hingga acara pernikahan.
"Kebanyakan yang membeli lukisan saya adalah anak muda, meskipun ada pembeli dari orang tua jumlahnya cuma sedikit," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |