Ini Kisah Modifikasi Sepeda Minion yang Lagi Hits di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Belum lama ini, kegiatan bersepeda begitu sangat digandrungi oleh masyarakat di Kabupaten Banyuwangi. Di tengah masa pandemi ini, minat masyarakat terhadap sepeda minion meningkat sangat drastis.
Sepeda minion adalah hasil modifikasi sepeda mini jadul. Memiliki dimensi rangka atau frame utama yang kecil, sepeda ini dibangun ulang sehingga menghasilkan bentuk baru yang diadaptasi dari MTB (mountain bike).
Advertisement
Hasil penelusuran TIMES Indonesia, untuk rangka jadul yang paling diminati adalah sepeda mini dengan ukuran ring 20. Memiliki bodi utama melengkung dengan satu bagian rangka besi. Alasan jenis ini paling diminati adalah dari segi penampilan yang simpel dan terkesan klasik.
Untuk mendapatkan rangka jenis tersebut, di Banyuwangi sendiri sudah tergolong langka. Jikalau ada, harganya pun terbilang mahal atau kondisi rangka besi sudah dalam keadaan keropos.
Ialah Taufik Ferdiansyah, seorang wirausaha asal Banyuwangi yang lagi terserang demam sepeda minion. Belum lama ini pria brewok yang bergelut dengan pekerjaan digital ini sedang beralih fokus terhadap hobi barunya.
Diakuinya, hobi bersepeda ini masih baru-baru ini disukai. Dari ajakan teman, dia terpatik untuk memiliki sebuah sepeda minion sendiri. Untuk sebuah minion, dirinya mengaku sudah menghabiskan biaya jutaan rupiah.
“Awalnya coba sepeda teman. Kok enak, lama-lama jadi ingin punya sendiri. Terlebih bersepeda ini seru, rame-rame sih. Kalau sendirian mana bisa se-asik seperti sekarang,” kata pria yang akrab di sapa Pepeng ini, Senin (20/7/2020).
Untuk mencari rangka dasar minion, pepeng mengaku harus berkeliling di Banyuwangi. Mulai dari toko hingga gudang barang rongsokan sudah dia telusuri.
Memang, sepeda minion ini bisa dibangun dengan rangka berukuran besar atau yang memiliki bodi besi ganda. Namun, dari segi kepuasan dan popularitas jenis rangka ini hanya sedikit diminati.
“Cari kemana-mana susah rangka ring 20 ini. Ada yang jual online di Facebook tapi ya mahal. Kalau ring 20 itu kan kecil, tipis dan elegan. Sepeda itu jadi seksi kalau di pandang,” jelas Pepeng.
Disebutkan, meskipun ada bengkel modifikasi yang menjual sepeda minion langsung jadi, namun Pepeng mengaku enggan untuk membelinya. Dia beralasan, ragam sepeda minion mencerminkan keunikan dari masing-masing pemiliknya.
“Yang jual langsung jadi ada sih, tapi seninya kurang. Lebih enak bikin sendiri, jadi sesuai dengan selera. Dan terlebih, bisa disesuaikan dengan isi dompet,” katanya.
Untuk sebuah sepeda minion miliknya, pria asal Kabupaten Banyuwangi ini mengaku sudah menghabiskan biaya lebih dari Rp 5 juta. Mulai dari mencari rangka, biaya cat warna sepeda, termasuk biaya operasional perakitan dan belanja bagian sepeda lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |