Rajinlah Membaca, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Otak

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyak anjuran untuk gemar membaca. Entah itu membaca buku, koran, atau majalah. Kebiasaan membaca buku bukanlah hal yang tidak memiliki manfaat. Selain menambah wawasan, membaca buku juga sangat bermanfaat bagi kesehatan otak. Dilansir dari Klik Dokter, berikut beberapa manfaat gemar membaca bagi kesehatan otak Anda.
Meningkatkan Konektivitas Otak
Para periset di Emory University's Center for Neuropolicy mengungkapkan bahwa membaca dapat menyebabkan perubahan otak. Itu karena membaca membuat hubungan antara korteks temporal kiri, yaitu daerah yang terkait dengan penerimaan bahasa mengalami peningkatan.
Advertisement
Meningkatkan Aktivitas Sensorik
Menurut penelitian yang sama oleh Emory University, membaca tidak hanya mempertinggi konektivitas di korteks temporal, tapi juga meningkatkan aktivitas di sulkus sentral otak. Ini adalah wilayah yang bertanggung jawab untuk aktivitas motorik sensorik primer.
Saat membaca, neuron di area otak tersebut aktif untuk menciptakan sensasi dari cerita yang Anda baca. Dengan kata lain, membaca tidak hanya sekadar memberi imajinasi, tetapi benar-benar berpengaruh terhadap proses biologi di otak.
Meningkatkan Kapastitas Memori
Membaca adalah latihan terbaik untuk otak Anda. Karena kegiatan ini melibatkan beberapa fungsi otak, termasuk proses visual, pendengaran, kesadaran fonemik dan pemahaman.
Menurut penelitian yang dilakukan Haskins Laboratories for the Science of the Spoken and Written Word, membaca memberi banyak waktu untuk berpikir, memproses dan membayangkan sebuah narasi. Sederet aktivitas ini dapat meningkatkan ingatan Anda.
Berpikir Secara Berurutan
Ketika membaca novel, hal ini membuat Anda membaca secara linier dan tidak lompat dari satu bab ke bab lain, sehingga memberikan waktu terhadap otak untuk mencerna informasi.
Latihan ini meluangkan waktu kepada otak untuk memproses sebuah narasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan otak untuk memori jangka panjang.
Menghilangkan Stres
Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan, membaca mampu menurunkan tingkat stres lebih tinggi ketimbang aktivitas lain. Hal itu dibuktikan pada penelitian yang melibatkan sejumlah peserta dalam kegiatan yang menimbulkan kecemasan, dan kemudian diberikan waktu untuk melakukan sejumlah aktivitas. Hasilnya, tingkat stres mereka yang melakukan aktifitas membaca turun 67 persen.
Meningkatkan Empati
Menyelami kehidupan karakter sebuah cerita dalam buku yang dibaca dapat memperkuat kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Karena itu, membaca dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk membayangkan diri sendiri merasakan apa yang orang lain rasakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |