Belajar Mengantisipasi Cyber Crime dari Film Who am I - No System is Safe

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Seiring dengan semakin majunya teknologi, ancaman cyber crime atau kejahatan siber begitu nyata di hadapan kita. Mengingat hampir seluruh kegiatan masyarakat hari ini tak bisa lepas dari internet.
Mudah bagi mereka para hacker (peretas) yang berniat jahat untuk menjual data pribadi seseorang, menyadap ponsel, hingga membobol akun rekening bank dengan berbagai modus operandi.
Advertisement
Sebuah film berjudul Who am I - No System is Safe, sekiranya dapat menjadi media pembelajaran yang menarik agar kita dapat terhindar dari kejahatan siber yang sewaktu-waktu mengancam.
Who am I, merupakan sebuah film Jerman yang disutradarai oleh Baran bo Odar yang memfokuskan cerita pada sekolompok grup peretas di Berlin yang ingin meraih popularitas dengan cara meretas berbagai sistem keaman penting di negara tersebut.
Cerita dimulai dari kisah hidup seorang anak muda dengan masa lalu yang berat bernama Benjamin Engel. Tumbuh besar bersama neneknya, Benyamin sudah ditinggal kedua orang tuanya sejak kecil.
Benjamin yang kerap kali mendapatkan perundungan dari teman-teman sebayanya ini akhirnya memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Mempelajari dunia internet dan bahasa pemrograman.
Namun, Benyamin adalah anak yang baik. Tidak terbersit sedikitpun olehnya untuk melakukan tindak kejahatan. Sebelum akhirnya ia bertemu dengan Max.
Hidupnya berubah, Max dan kawan-kawannya berambisi ingin menjadi kelompok peretas yang disegani oleh dunia.
Mereka memanfaatkan Benjamin yang memiliki kemampuan meretas di atas rata-rata. Tak tanggung-tanggung mereka melakukan peretasan pada berbagai objek vital negara Jerman bahkan Eropa.
Benjamin bersama kelompok barunya menamai diri mereka dengan sebutan CLAY (Clowns Laughing At You). Untuk meretas sistem tingkat tinggi, Benjamin tidak bisa hanya duduk di balik meja. Ia harus melakukan aksi di lapangan, yang kemudian diakhiri dengan cara meretas.
Dalam waktu singkat, mata dunia tertuju pada CLAY. Mereka diburu Interpol, semakin dikejar mereka justru merasa semakin tertantang. Hingga akhirnya pada suatu ketika terdesak, Benjamin menyerahkan diri.
Benjamin menceritakan kisahnya dan mengungkapkan sosok peretas yang menjadi inspirasi kejahatan mereka selama ini yakni MRX. Namun ternyata, keputusan Benjamin untuk menyerahkan diri pada Interpol bukan tanpa rencana.
Sebagai penonton, Anda akan menemukan plot twist yang sangat tak terduga pada titik ini. Satu kalimat dalam film yang akan menjadi kuncinya adalah "Kerentanan terbesar suatu sistem tidak terletak pada server atau programnya. Melainkan pada manusia yang menjalankannya".
Kesadaran Diri dalam Berinternet
Apabila kita kaitkan pada kejahatan siber yang banyak terjadi hari ini, mayoritas di awali dari perilaku pengguna media internet yang sebatas menggunakan media tersebut tanpa mengetahui hakikat dari penggunaan media itu sendiri.
Menjadi sangat rentan untuk diretas ketika seorang pengguna internet tidak mampu mengetahui porsi mana yang bisa menjadi konsumsi publik dan mana yang harus dilindungi sebagai privasi.
Film Who am I - No System is Safe telah menjadi bahan kajian Kinofenster.de bersama Vision Kino yang secara akademik telah membuat sebuah Kinoheft mit Materialien für die Schulische und Außerschulische Bildung (Agar film ini dapat dijadikan bahan kajian bagi para pengajar sehingga dapat menjadi bekal pengetahuan untuk siswa).
Dalam Kinoheft tersebut dijelaskan bahwa tema besar dalam film ini adalah manipulasi. Menurut Deepak Chopra, manipulasi merupakan tindakan seseorang mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu berdasarkan keinginannya dengan cara bujukan, tipu daya, atau penyesatan.
Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan Benjamin sebagai tokoh utama dalam menjalankan berbagai upaya peretasan sekaligus menipu Interpol.
Menurut Könitzer pada tahun 2014, film Jerman pada umumnya menganut istilah Für einen Deutschen Film atau film untuk orang jerman, sehingga sulit bagi orang Non-Jerman untuk memahami cerita yang dibangun.
Namun tidak perlu khawatir, film Who am I - No System is Safe yang mengangkat tema cyber crime ini tidak menganut istilah tersebut sehingga memungkinkan untuk Anda yang bukan orang Jerman menontonnya. Oh ya, karya Baran Bo Odar ini sukses memperoleh banyak penghargaan, lho.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |