Gaya Hidup

Budidaya Mangrove, Upaya Wujudkan Net Zero Emission

Senin, 29 Mei 2023 - 10:42 | 141.95k
Aktivitas menanam mangrove. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Aktivitas menanam mangrove. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTABudidaya tanaman mangrove menjadi salah satu upaya mewujudkan target net zero emission atau karbon netral pada 2060 atau lebih cepat. 

Hal itu diungkapkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha saat hadir di Festival Mangrove Jawa Timur ke-4 di Pantai Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (27/5/2023), yang dikutip dari keterangannya di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Advertisement

Dia mengatakan, di samping membangun energi bersih, perlu upaya menyerap karbondioksia atau CO2 yang mencemari udara dengan memaksimalkan penanaman mangrove.

Hutan mangrove diketahui berperan penting dalam upaya penanganan perubahan iklim global karena mampu menyimpan C02 hingga lima kali lipat dibandingkan hutan tropis di daratan.

Sementara itu, dengan luas hutan bakau tiga juta hektare, diperkirakan mampu menyerap emisi karbon sekitar 950 ton. Karbon yang terserap itu bisa menjadi tambahan bagi pendapatan negara melalui perdagangan karbon.

Selain itu, mangrove juga memiliki banyak manfaat bagi ekosistem, di antaranya melindungi pantai dari abrasi, menjadi tempat bagi ikan dan kepiting, menyuburkan tanah, ekowisata, dan mengatasi banjir kawasan pesisir.

Data Badan Pusat Statistik mencatat per Desember 2021, luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta ha atau 20,37 persen dari total dunia, yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia.

Satya menambahkan dalam revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN), pengembangan energi bersih harus dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi lingkungan bersih, yakni dalam upaya menetralkan pengaruh emisi karbon CO2 di udara.

"Cara-cara tersebut sering dinamakan NBS atau nature base solutions, yang caranya adalah menanam pohon di darat, menumbuhkan tanaman mangrove di pantai-pantai, dan menjaga terumbu karang di laut," katanya.

Menurut dia, ekosistem yang bersih dan sehat akan mempengaruhi hidup manusia menjadi tetap sehat dan bersih (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES