Kenalan dengan Alopecia: Menghadapi Rambut Rontok yang Menyakitkan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernahkah anda mengalami rambut rontok namun anda merasas kerontokannya kali ini tidak seperi biasanya? Nah, mungkinkah anda mengalami alopecia?
Alopecia areata, juga dikenal sebagai alopecia, adalah suatu gangguan autoimun di mana tubuh manusia menyerang folikel rambutnya sendiri. Akibatnya, rambut mulai rontok, seringkali dalam kelompok-kelompok tertentu, seperti bercak-becak.
Advertisement
Menurut FDA (Food and Drug Administration), semacam BPOM ala Amerika, penyakit ini memengaruhi sekitar 200.000 penduduk setiap tahunnya.
Risikonya lebih tinggi pada anak-anak atau individu dengan riwayat keluarga yang menderita alopecia areata. Selain itu, orang-orang yang memiliki gangguan autoimun lain, seperti diabetes, lupus, atau penyakit tiroid, juga lebih rentan terhadap kondisi ini.
Beberapa Jenis Berbeda
Jenis penyakit ini memiliki beberapa varian. Alopecia areata totalis, misalnya, adalah ketika seseorang kehilangan semua rambut di kepala mereka, sedangkan alopecia areata universalis adalah ketika seseorang kehilangan seluruh rambut di kepala dan tubuh mereka.
Terdapat juga diffuse alopecia areata, di mana rambut menjadi lebih tipis daripada rontok dalam bentuk bercak. Terakhir ophiasis alopecia areata mengakibatkan kehilangan sebaris rambut di bagian bawah belakang sisi kepala.
Kekhasan masing-masing jenis alopecia areata memberikan tantangan yang berbeda dalam pengelolaannya.
Tanda-tanda Anda Terjangkit Alopecia
Selain gejala fisik, seperti rambut yang rontok dalam bercak, seseorang yang mengidap alopecia areata juga dapat mengalami masalah dengan kuku mereka. Kuku mungkin bergelombang atau berlubang seprti permukaan bulan (cupuliform depressions) dan terasa kasar.
Secara fisik, alopecia areata umumnya tidak memengaruhi kesehatan secara signifikan. Namun, dampak psikologisnya dapat sangat merusak. Orang yang mengalami alopecia areata mungkin mengalami stres, kecemasan, dan depresi.
Hal ini diakibatkan oleh perubahan drastis dalam penampilan mereka. Rambut sering dianggap sebagai bagian penting dari identitas seseorang, sehingga kehilangannya dapat mempengaruhi harga diri dan citra diri seseorang.
Pengobatan
Di masa lalu, belum ada pengobatan yang efektif untuk alopecia areata, tetapi penelitian terbaru menunjukkan perkembangan positif dalam hal ini. Salah satu pengobatan yang sedang diteliti dan sudah di setujui oleh FDA setahun yang lalu adalah penggunaan Olumiant, sejenis inhibitor Janus kinase (JAK).
Olumiant bekerja dengan menghalangi aktivitas enzim-enzim tertentu yang terlibat dalam proses inflamasi. Ini adalah langkah penting dalam mengendalikan gejala alopecia areata.
Selain pengobatan, dukungan psikologis dan emosional sangat penting bagi individu yang menghadapi alopecia areata. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu individu mengatasi stres dan masalah emosional yang mungkin muncul akibat kondisi ini.
Meskipun alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menantang, penelitian dan perawatan yang semakin berkembang memberikan harapan bagi mereka yang mengalaminya. Kesadaran akan gangguan ini serta pendekatan yang holistik untuk pengobatan dan dukungan psikologis sangat penting untuk membantu individu yang hidup dengan salah satu penyait ala rambut rontok ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |