Mengintip Mobil Antik Jeep Utility M151 di Indonesian American Jeep Galunggung Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Mobil antik atau yang sering diidentikkan dengan mobil tua memang memiliki pesona tersendiri. Salah satu contoh yang menjadi perbincangan adalah Jeep Utility M151, sebuah kendaraan yang memiliki penampilan unik dan sangat langka. Kehadiran mobil ini kini hanya bisa ditemui oleh beberapa orang kolektor fanatik, seperti yang tergabung dalam Komunitas Indonesian American Jeep Galunggung (IAJG) Tasikmalaya.
Dalam komunitas IAJG Tasikmalaya, Jeep Utility M151 menjadi incaran utama para kolektor fanatik yang memahami nilai sejarah dan keunikan dari mobil ini. Salah satu kolektor mobil jeep tua dari IAJG Tasikmalaya, Ir. H. Surijana, menyatakan bahwa memiliki mobil jenis Utility M151 merupakan suatu kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi seluruh komunitasnya.
Advertisement
"Utility M151 ini menjadi salah satu kebanggaan saya, sebab unit ini terbilang langka. Di Tasikmalaya, jika tidak salah, hanya dua orang yang memiliki unit ini," ungkap Yana kepada TIMES Indonesia usai gelaran Anniversary IAJG ke-36 di Kedai Kopi 77, Jalan Letjen Mashudi, Setiaratu, Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (28/10/2023).
Pemilik Mobil Antik Jeep Utility M151 keluaran tahun 1974 Ir H Surijana (tengah) di antara sesepuh IAJG AKBP Purn. Yono Kusyono sebagai pembina (kiri) dan Tedy Koesnadi alias Ko Acoy sebagai pendiri IAJG Tasikmalaya (kanan), Jumat (27/10/2023) malam. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Jeep Utility M151, yang dikenal dengan sebutan "Jeep Mut" di kalangan penggemarnya, adalah salah satu mobil legendaris yang diproduksi oleh pabrik mobil Amerika pada era Perang Dunia II. Mobil ini dikenal karena desainnya yang unik dan tampilan klasik yang sulit ditemui di jalan-jalan pada masa kini. Kendaraan ini awalnya digunakan untuk keperluan militer dan telah menjadi ikon dalam sejarah otomotif.
Memiliki Jeep Utility M151 menurut H. Yana yang juga dipercayai menjadi Ketua IAJG Tasikmalaya menyebut memiliki unit jeep mobil tua memiliki kepuasan dan kesan dan daya tarik tersendiri.
Keberadaan mobil ini yang semakin langka membuatnya semakin dihargai. Kolektor-kolektor ini menjadikan kendaraan ini sebagai benda bersejarah yang perlu dilestarikan.
Jeep Utility M151 bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah militer dan otomotif Amerika. Dengan hanya sedikit yang tersisa di dunia, mobil ini mempertahankan daya tariknya sebagai salah satu mobil antik paling ikonik sepanjang masa.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Aniversary IAJG ke-36 Sugih Mochamad Ramdlan bersama Dani Chukil Yang akrab di sapa Wiliam Minahasa yang mengatakan keberadaan Jeep Utility M151 di komunitasnya bukan hanya sekadar koleksi, melainkan juga menjadi simbol kecintaan terhadap sejarah dan nilai-nilai otomotif klasik.
"Bukan saja untuk melestarikan dan merawat kendaraan, kami terus berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga generasi mendatang dapat tetap mengagumi dan menghargai keindahan mobil yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa ini, makanya tadi kita sengaja melalukan konvei keliling kota untuk lebih mengenalkan mobil perjuangan ini."ungkap Sugih dan Wiliam Minahasa.
Mengutip dari laman MilitaryFactory.com M151 secara khusus digolongkan sebagai "truk taktis ringan seberat 1/4 ton" dan ditenagai oleh mesin berbahan bakar bensin Ordnance Continental 4 silinder berkekuatan 71 tenaga kuda. Ini dikawinkan dengan sistem transmisi 4 kecepatan (1 mundur).
Dimensinya meliputi panjang 133 inci, lebar 64 inci, dan tinggi 64 inci. Mesinnya dipasang di bagian depan kendaraan dalam susunan mobil konvensional.
Konstruksi bodi menggunakan pendekatan bodi/rangka baja monokok, tidak seperti pendekatan pipa baja/rangka baja terpisah pada seri Willys dan menghasilkan lebih banyak ruang internal, jarak bebas ke tanah lebih tinggi, dan massa pusat lebih rendah.
Puluhan mobil jeep antik melintas jalan KH. Zainal Mustofa di Kawasan pusat Kota Tasikmalaya saat konvoy anniversari IAJG Tasikmalaya ke-36 Jumat (27/10/2023) sore (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Lampu depan bertatahkan bulat melanjutkan tampilan "Jeep", MUTT adalah produk yang berpusat pada Ford, kisi-kisinya terdiri dari bilah horizontal, bukan garis vertikal khas produk Willys. Roda dipasang di sudut terluar rangka. Pengemudi duduk di kiri tengah dengan penumpang di kanan tengah.
Kaca depan depan, seperti pada Jeep sebelumnya, dapat dilipat menutupi kap mesin untuk memberikan akses tanpa batas bagi senjata laras panjang seperti senapan recoilless atau sejenisnya.
Penumpang tambahan dapat diangkut melintasi bangku tempat duduk di belakang atau diganti dengan perbekalan dan perlengkapan.
MUTT berangkat dari desain Jeep konvensional dalam satu hal utama - penggunaan suspensi independen tidak seperti pengaturan poros padat aslinya.
Sistem baru ini memungkinkan performa lintas alam yang lebih baik dan, dipadukan dengan mesin yang lebih kuat, meningkatkan performa secara keseluruhan.
Namun, perubahan ini ada konsekuensinya, kemudian diketahui bahwa M151 jauh lebih rentan terhadap kecelakaan terguling saat berbelok dengan kecepatan tinggi atau di bawah beban misi yang berat.
Pelaku utama ditemukan adalah roda belakang yang cenderung tergelincir ke bawah rangka selama tindakan tersebut, sehingga mengakibatkan keadaan yang agak mematikan.
Karena banyak pengemudi dikondisikan pada kualitas berkendara yang lebih kaku dari model Willys MB dan M38 mereka, hal ini memberikan pengalaman yang lebih penuh perhatian ketika mencoba mengendalikan M151 yang lebih baru. Masalah terguling inilah yang menghalangi penjualan sipil M151-bdak seperti lini Jeep sebelumnya.
Model batch produksi asli M151 MUTT muncul pada tahun 1960, secara resmi menggantikan lini M38A1. Produksi Ford diikuti oleh Willys-Overland (sekarang Willys Motors dan kemudian menjadi Kaiser-Jeep), menariknya, lebih banyak produksi berasal dari label merek Willys/Kaiser dibandingkan Ford yang sudah sibuk mengelola pasar mobil sipil yang menguntungkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |