Gaya Hidup

Melalui Buku Magetan Bumi Kelahiran, Sastrawan Legenda Iman Budhi Santosa Pulang

Minggu, 03 Desember 2023 - 20:08 | 54.52k
Diana AV Sasa saat memberikan buku karya terakhir Iman Budhi Santosa berjudul Magetan Bumi Kelahiran kepada anak perempuan IBS, Ratna Sari Devi Kundalini. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Diana AV Sasa saat memberikan buku karya terakhir Iman Budhi Santosa berjudul Magetan Bumi Kelahiran kepada anak perempuan IBS, Ratna Sari Devi Kundalini. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGETANIman Budhi Santosa (IBS), Sastrawan Legenda Yogyakarta yang berasal dari Kabupaten Magetan akhirnya pulang. Bukanlah raganya yang pulang, karena beliau meninggal pada tahun 2020 yang lalu. IBS pulang melalui buku karyanya yang berjudul 'Magetan Bumi Kelahiran'.

Buku Magetan Bumi Kelahiran ini menceritakan tentang bagaimana IBS dapat dikagumi dalam dunia sastra berawal dari Magetan.

Advertisement

Ketua Yayasan Dbuku Magetan, Lucky Setyo Herman mengatakan, "kepulangan" IBS digelar dalam Festival Sastra Iman Budhi Sanstosa yang diinisiasi oleh Yayasan Dbuku Magetan. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan bedah buku serta menceritakan sosok Iman Budhi Santosa semasa hidup oleh murid-muridnya yang merupakan pegiat sastra Yogyakarta, Latief S. Nugraha dan Cak Kandar.

"Buku Magetan Bumi Kelahiran merupakan salah stau karya IBS menjelang akhir hayatnya. Buku tersebut berisi tentang masa kecil maupun kenangan beliau di Magetan sampai beranjak sebelum merantau. Juga berisi pesannya bahwa Magetan ini merupakan kota yang bersejarah untuk beliau dimana pondasi beliau saat itu, ketika berangkat menjadi seorang yang besar itu juga berangkat dari Magetan," ujarnya saat diwawancarai TIMES Indonesia dalam kegiatan Festival Sastra Iman Budhi Sanstosa di Perpustakaan Dbuku, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023).

Budhi-Santosa.jpgPara murid Iman Budhi Santosa saat bedah buku Magetan Bumi Kelahiran bersama Pegiat Literasi atau Bupati Magetan Periode 2018-2023, Suprawoto. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

Lucky menambahkan, buku tersebut merupakan karya terakhir dari Iman Budhi Santosa sebelum meninggal dan baru sempat diterbitkan pada Festival Sastra Iman Budhi Santosa tersebut untuk mengenang karya-karyanya yang menjadikan seorang legenda sastrawan yang cukup dikagumi.

"Kami menginisiasi untuk menerbitkan buku ini, karena ini merupakan memorabilia atau kenangan terpenting dari catatan sejarah beliau. Kegiatan festival ini akan berlanjut dan nantinya ini akan ada trilogi dari perjalanan hidup beliau, karena runtutannya ini menceritakan masa kecil. Maka dari itu kota kelahirannya dulu dan setelahnya nanti perjalanan hidup beliau, untuk buku kedua dan ketiga yang akan dirilis, kita belum bisa bocorkan," ungkapnya.

Sementara itu, Pegiat Literasi Magetan, Suprawoto menyebut dalam karya terakhir Iman Budhi Santosa memiliki banyak 'pitutur' ataupun sebuah pelajaran dan nasehat serta riwayat hidup yang ditulis dengan bahasa yang indah.

"Di dalam karya terakhirnya banyak pitutur, kalau pitutur dari kakek Iman Budhi Santosa dulu saya yakin itu pasti memiliki kalimat tidak seindah itu. Di tangan beliau menjadi sebuah karya yang dibaca bahasanya cukup indah dan penuh makna. Dan itulah seorang seniman kalau menurut biografi," tutur Bupati Magetan periode 2018 - 2023 tersebut. 

Hingga akhir hayatnya, Iman Budhi Santosa telah menulis ratusan puisi, cerpen, geguritan, cerkak, novel bahkan buku nonfiksi serta prestasi yang membanggakan salah satunya seperti memenangkan sayembara penulisan Khatulistiwa Award 2005 serta Sayembara Puisi Hari Puisi Nasional 2018.

Sementara itu, dalam Festival Sastra Iman Budhi Santosa yang digelar di Yayasan Dbuku Magetan tersebut juga diwarnai dengan parade sastra, seperti musikalisasi puisi, baca geguritan, baca cerkak atau cerpen dan masih banyak lagi penampil sastra top yang akan tampil.

Acara ini dihadiri langsung oleh anak perempuan Iman Budhi Santosa, Ratna Sari Devi Kundalini, Anggota DPRD Provinsi Jatim Diana AV Sasa, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magetan Suhardi, Ketua Dewan Kesenian Magetan Agung W.H.S, dan tamu undangan lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES