Kepemimpinan Sukses Priyo Sudibyo, dari Sosial hingga Penghargaan Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Kabupaten Malang punya sosok muda dengan kepemimpinan prestisius dan kaya dengan ide-ide gemilang. Dia adalah Priyo Sudibyo alias Bogank, pria yang banyak dikenal sebagai pribadi yang egaliter.
Melihat catatan pengalaman sukses dan portofolio karirnya, Bogank pun layak disebut tokoh inspiratif. Berapa tidak, dengan kapasitas dan kepemimpinan yang dimiliki, hampir semua bidang pernah digelutinya. Sosok Bogank selalu diterima, bahkan dipercaya mengambil peran penting di dalamnya.
Advertisement
Berbagai predikat menempel pada nama Bogank, di lingkup pendidikan, sosial dan kepemudaan, hingga kemasyarakatan. Ia adalah seorang pengusaha, konsultan, tokoh muda penggerak yang juga cinta pada dunia keolahragaan.
Sejauh ini, dalam hal pekerjaaan, setidaknya tiga jabatan penting disandang Priyo Sudibyo dalam waktu hampir bersamaan. Pengalaman berkariernya diawali sebagai direktur logistik di sebuah perusahaan franchise kuliner dari PMA.
Namannya kemudian tercatat sebagai Dewan Pengawas di Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang selama 2021-2023, dan Komisaris di PT Anidya Kaya Abadi Probolinggo. Hingga kini, Bogank juga menduduki posisi Ketua KADIN Kabupaten Malang.
Di bidang lainnya, Bogank juga tercatat sebagai Ketua organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Malang (2011 sampai sekarang), juga di bidang keolahragaan dengan mengetuai Perserosi (sejak 2016) dan juga kini sebagai Ketua Harian PBVSI Kabupaten Malang.
"Bergaul dengan banyak orang sudah biasa Saya alami bahkan saat masih usia sekolah. Hingga sekarang pun, Saya bertemu dengan banyak pribadi orang lain. Dan, Saya selalu berusaha menghargai siapapun, juga sebisa mungkin tidak mengecewakan mereka," kata Bogank, saat obrolan santai tentang siapa dirinnya, di salah satu bedak pedagang di kawasan Stadion Kanjuruhan, Rabu (6/12/2023) kemarin.
Sepintas, Bogank memang tampak bersahaja dan cukup supel. Terlebih, baginya orang lain harus tetap sama-sama dihargai, baik itu orang kecil dan biasa, maupun tokoh besar dan luar biasa. Pun, ia meyakini tidak sekat yang harus membatasi untuk bisa membangun komunikasi dan kedekatan antarsesama.
Predikat lain yang juga melekat pada Bogank adalah sosok penggerak sosial dan aktivis pemberdayaan. Tak sedikit talenta-talenta muda dimunculkannya, dan tak jarang pula ia memunculkan pribadi-pribadi yang sebelumnya biasa-biasa saja, menjadi orang yang akhirnya muncul dengan kecakapan dan prestasi yang tidak bisa dianggap dengan sebelah mata.
Menginisiasi Duta Pancasila dan Kampung Pancasila, adalah salah satu bentuk inovasi dari ide-ide Bogank dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, khususnya di kalangan remaja. Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, sangat mengapresiasi kegiatan inovatif ini, hingga akhirnya embrio Duta Pancasila yang digagasnya menyebar di beberapa daerah lain di Indonesia.
Kebiasaan bergaul dengan masyarakat kalangan bawah hingga orang tersohor dan publik figur, yang biasa dilakukannya ini pula, yang kemudian menjadikan Bogank mudah diterima di berbagai tempat.
Tak sekadar itu, sikap bisa selalu menghargai dan tidak mengecewakan, apalagi memusuhi orang lain, coba selalu ditunjukkan setidaknya di kalangan anggota Pemuda Pancasila Kabupaten Malang yang sudah 13 tahun dipimpinnya.
"Sebisa mungkin dimulai dari diri sendiri, supaya kemudian bisa dicontoh orang lain. Dengan pribadi positif yang kita punya, maka bisa mempengaruhi lingkungan sekitar," tandasnya.
Selebihnya, melakukan sesuatu yang baik, atau untuk membuat perubahan besar, menurutnya tidak harus dengan menjadi pejabat pemerintah. Terlebih, harus masuk dan terkontaminasi kepentingan kecil sebagai politisi parpol. Karena baginya semua adalah teman, tanpa melihat asal kelompok atau golongan apapun.
Tentu saja, semua ini bukan hal kebetulan atau datang begitu saja. Bogank adalah sarjana ekonomi dan politik, yang juga seorang magister manajemen sumberdaya manusia. Keilmuan dan kepakaran yang dimiliki, yang menjadikannya begitu mudah meyakinkan dan mengarahkan orang lain.
Tak ayal, banyak posisi penasehat, pembina, hingga dewan pengawas dan komisaris, diamanatkan pada dirinya. Bahkan, pengakuan internasional pernah didapatkannya di tahun 2023 ini, yakni penghargaan Global Academy for Human Excellence dari Asian University International Manila Filipina.
Dengan kemampuan komunikasi serta manajerial dan kepemimpinan terbaiknya, menjadikan Bogank mudah membangun trust dan kerja sama dengan siapapun, terlebih orang-orang yang memang punya pemikiran positif dan terbuka.
Pemikiran positif Bogank tidak untuk dirinya sendiri dan kelompoknya. Lagi-lagi, dari kemampuannya membangun trust dengan lebih mengedepankan komunikasi, Bogank bisa mewujudkan pemikiran inspiratif yang bisa berdampak luas.
Di lingkup masyarakat umum misalnya, keberadaan Bogank terbukti mampu mengayomi dan menyatukan hampir 400 pedagang di Stadion Kanjuruhan agar bisa lebih tertata saat sama-sama beraktivitas.
Lebih dari itu, hal sangat krusial yang selalu dipikirkannya, adalah bagaimana bisa turut membangun dan mempertahankan Malang yang selalu kondusif. Yang tidak bisa dilupakannya, adalah bagaimana ia turut menciptakan kondusifitas di Malang, pasca Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 silam.
"Saya memang tidak pernah muncul di publik, tetapi Saya tahu betul situasi chaos yang akan muncul 2-3 hari pasca Tragedi itu. Siapapun bisa menghadapi resiko berbahaya di saat-saat situasi genting dan memanas saat itu. Kita berupaya keras meredam, berkomunikasi intensif dengan pihak-pihak berwenang, bahkan hingga otoritas tingkat pusat," kenang Bogank. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |