Gaya Hidup

Cerdas Memilih Tayangan Kartun Edukatif dan Aman untuk Anak

Minggu, 28 Juli 2024 - 04:34 | 35.08k
Ilustrasi -  Anak Menonton Televisi (FOTO: Hello Sehat)
Ilustrasi - Anak Menonton Televisi (FOTO: Hello Sehat)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAKartun adalah tontonan favorit sebagian besar anak-anak. Namun, sebagai orangtua, penting untuk memperhatikan apa yang ditonton oleh anak-anak Anda.

Tidak semua kartun bermanfaat dan cocok untuk anak-anak.

Advertisement

Dilansir dari Hello Sehat. Berikut adalah tips cerdas dalam memilih tayangan kartun yang baik untuk anak Anda:

1. Pilih Kartun Sesuai Usia

Anda bisa mulai mengenalkan kartun kepada si kecil sejak usia 16 bulan atau di atas satu tahun.

Pada usia ini, anak-anak sudah menunjukkan ketertarikan terhadap gerak, warna, suara, dan gambar.

Pilihlah kartun dengan rating SU (Semua Umur) untuk produksi lokal atau G (General Audience) untuk film internasional.

Pastikan juga memperhatikan rating khusus anak seperti SU (untuk anak di atas 2 tahun), P (anak prasekolah usia 2-6 tahun), dan A (anak usia 7-12 tahun).

Rating ini menunjukkan tayangan yang ramah anak dan biasanya ditampilkan di sudut layar TV.

2. Pilih Kartun dengan Tema Bermain Sambil Belajar

Pilihlah kartun yang tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki aspek edukasi. Kartun dengan muatan moral dapat membantu anak belajar cara bersosialisasi dengan teman sebaya dan bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Dengan demikian, sambil bermain dan menonton TV, anak juga mendapatkan pelajaran berharga.

3. Hindari Kartun dengan Konten Kekerasan

Jangan izinkan anak menonton kartun yang menampilkan kekerasan, baik verbal maupun non-verbal. Kartun yang memperlihatkan aksi memukul, menampar, menendang, atau bentuk kekerasan lainnya, meskipun dikemas secara hiperbolik, harus dihindari. Anak-anak belum bisa membedakan antara fantasi dan kenyataan sehingga mereka menganggap apa yang mereka lihat di TV sebagai kebenaran.

4. Hindari Kartun dengan Konten SARA

Jangan izinkan anak menonton kartun yang mengandung isu SARA, yang menyerang, merendahkan, mencemooh, dan memojokkan suku, agama, ras, serta golongan tertentu. Kartun yang membeda-bedakan gender juga sebaiknya dihindari. Konten seperti ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berempati dan berdampak buruk pada kehidupan sosialnya di masa depan.

5. Hindari Kartun dengan Konten Dewasa

Beberapa kartun anak mengandung unsur-unsur dewasa atau tidak pantas. Tayangan ini tidak sesuai dengan usia anak dan dapat berdampak buruk pada perkembangan otaknya. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, sehingga penting untuk memastikan konten yang ditonton sesuai dengan usia mereka.

Sebagai orang tua, selalu dampingi dan perhatikan anak saat menonton kartun. Berikan pemahaman tentang kartun mana yang baik untuk ditonton dan mana yang tidak. Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa tontonan anak-anak tetap bermanfaat dan aman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES