Gaya Hidup

Makna Kecantikan Menurut Dina Hamidatul Janah, Finalis Putri Hijab Academy 2024

Rabu, 25 Desember 2024 - 12:31 | 38.99k
Finalis Putri Hijab Academy 2024, Dina Hamidatul Janah. (FOTO: Dina for TIMES Indonesia)
Finalis Putri Hijab Academy 2024, Dina Hamidatul Janah. (FOTO: Dina for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menurut Dina Hamidatul Janah (20), finalis Putri Hijab Academy 2024, makna kecantikan bukanlah semata-mata soal penampilan fisik, melainkan juga tentang bagaimana seseorang mampu menerima dirinya sendiri dan menjaga kesehatan mental. 

Dina, seorang mahasiswi Sosiologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berasal dari Jakarta Timur, percaya bahwa kecantikan sejati lahir dari kepercayaan diri, penerimaan diri, dan keberanian untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. 

Advertisement

Sebagai pemenang Duta Muslimah Hijab 2024 dan peraih gelar Best Photogenic Putri Hijab Academy Bandung Batch 6, Dina memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan advokasinya dalam memberdayakan perempuan melalui kecantikan, modeling, dan pesan-pesan positif.

Pemilik akun media sosial Instagram @dinaahamidatul dan Tiktok @dinahamidatul menjelaskan bahwa melalui media sosial, ia ingin mengedukasi perempuan agar lebih percaya diri dan mampu melawan standar kecantikan sempit yang sering kali membatasi mereka.

"Bagi saya setiap perempuan memiliki potensi luar biasa yang perlu didukung dan disuarakan. Dalam dunia modeling, bahwa kecantikan itu memiliki banyak bentuk dan tidak ada satu pun yang lebih unggul daripada yang lain," kata Dina kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Rabu (25/12/2024).

Ia juga menekankan pentingnya merawat kesehatan mental sebagai bagian integral dari konsep kecantikan. Melalui advokasinya, Dina berharap lebih banyak perempuan dapat bangkit, mengembangkan diri, dan meraih impian mereka tanpa takut terhadap stigma atau komentar negatif.

Namun, Dina menyadari bahwa perjalanan ini tidak selalu mudah. Ia menghadapi tantangan berupa kritik di media sosial dan persaingan ketat di dunia digital. Meski demikian, dengan strategi yang tepat dan konsistensi, ia berhasil menciptakan dampak positif, terutama dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman dalam kecantikan. 

"Melalui interaksi dengan komunitas perempuan di media sosial, saya merasa termotivasi untuk terus melanjutkan advokasi, karena melihat langsung dampak nyata berupa meningkatnya kepercayaan diri dan dukungan positif dari para pengikut," ujar anak kedua dari tiga bersaudara yang hobi mengeksplore tempat baru untuk berfoto-foto.

Ke depan, Dina berharap advokasinya bisa menjangkau lebih banyak perempuan, khususnya mereka yang membutuhkan inspirasi dan dukungan untuk percaya diri. Ia ingin menciptakan ruang inklusif di media sosial, di mana kecantikan dipahami sebagai keberagaman dan kesehatan mental menjadi prioritas. Dina juga berharap masyarakat dapat mengubah cara pandang mereka terhadap dunia kecantikan dan modeling, menjadikannya lebih positif dan memberdayakan. 

"Sebagai penutup, saya mengajak perempuan di mana pun berada untuk lebih berani menerima dan mencintai diri sendiri, serta saling mendukung satu sama lain. Dengan bersama-sama, kita yakin bahwa lingkungan yang lebih inklusif, memberdayakan, dan mendukung keberagaman dalam kecantikan dapat tercipta," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES