![(FOTO: Glutera News)](https://cdn.timesmedia.co.id/images/2019/10/30/Alergi-Glutera.jpg)
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merupakan hal yang biasa ketika berkeringat saat berada dalam suhu yang panas. Namun, berbeda dengan yang dialami penderita alergi panas. Selain berkeringat, kemungkinan mereka akan merasakan gejala lain yang menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan dapat mengganggu aktivitas.
Meski jarang terdengar, alergi panas dapat dialami oleh siapa saja. Seseorang yang menderita alergi panas akan merasa gatal dan timbul ruam kulit saat berada di bawah terik matahari, setelah mandi air panas, saat berkeringat setelah olahraga atau saat terkenan cuaca panas.
Advertisement
Gejala Alergi Panas yang Sering Muncul
Gejala alergi biasanya akan muncul dalam waktu beberapa menit setelah terkena panas. Saat ini dialami, area tubuh yang terpapar, seperti dada, wajah, punggung atau lengan, akan terasa gatal dan terlihat memerah atau mengalami ruam.
Paparan panas yang memicu alergi bisa didapat saat:
• Berada pada iklim atau cuaca panas
• Berkeringat saat berolahraga atau aktivitas berat
• Mandi air panas
• Menggunakan pakaian ketat atau tebal
Ruam yang muncul bisa berupa bentol-bentol kecil seperti gigitan nyamuk atau lebih besar. Ruam bisa berbentuk bulat, oval, atau bentuk lain. Biasanya bentol tersebut akan berangsur menghilang dalam waktu 2 hingga 4 jam, namun bisa pula hingga seharian.
Di samping ruam pada kulit, gejala lain yang lebih berat mungkin saja muncul, misalnya sakit kepala, perubahan tekanan darah, jantung berdebar, bahkan sesak napas.
Cara Mencegah Alergi Panas
Sama seperti alergi pada umumnya, cara terbaik untuk mencegah timbulnya reaksi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya. Namun, untuk yang tinggal di daerah panas, terutama dengan iklim tropis seperti di Indonesia, mungkin cukup sulit untuk melakukannya.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya keluhan:
• Gunakan pakaian berbahan nyaman dan berukuran longgar, serta mampu menyerap keringat dengan baik
• Dinginkan kulit, dengan mandi atau kompres menggunakan air dingin
• Jaga suhu ruangan agar tetap sejuk
• Pilih jenis olahraga yang lebih sesuai, dan hindari olahraga yang dirasa cepat memicu reaksi alergi. Bisa mencoba yoga atau renang sebagai alternatif.
• Perbanyak asupan nutrisi antioksidan terutama glutathione, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Gejala dari alergi panas biasanya akan hilang dengan sendirinya, ketika suhu pada kulit sudah turun atau dingin. Namun, untuk meredakan rasa tidak nyaman seperti rasa gatal, perih dan peradangan kulit yang dirasakan akibat gejala alergi, Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan pengobatan, misalnya krim atau losion calamine, obat antihistamin, dan kortikosteroid.
Waspadai pula gejala alergi panas yang memicu infeksi kelenjar keringat. Hal ini ditandai dengan rasa nyeri yang meningkat, serta bengkak dan kemerahan pada kulit yang tidak segera hilang. Hal ini terjadi karena terdapat bakteri yang menyumbat kelenjar keringat. Untuk mengobatinya, kemungkinan diperlukan obat antibiotik. Dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter spesialis kulit, guna mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |