Aliran Marketing yang Wajib Anda Ketahui dan Pelajari

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam ilmu marketing yang penting adalah dapat menghasilkan. Anda dapat memakai semua cara, yang paling terpenting adalah dapat menghasilkan dan dapat menguntungkan untuk Anda. Serta di dalam dunia marketing ada dua aliran, yaitu sebagai berikut.
1. Aliran mengingatkan (Branding)
Aliran ini hanya mengingat saja. Penjualan tidak bisa diukur langsung. Jika penjualan tidak bisa diukur langsung bagaimana Anda bisa meningkatkan? Mungkin saja Anda meningkatkan dalam satu tahun sekali, dan itu dapat terjadi.
Advertisement
Tetapi proses marketing itu sangat lama sekali. Tidak bisa seperti itu, dalam marketing harus cepat, jika mengeluarkan biaya marketing setahun sekali kemungkinan besar perusahaan tidak akan berjalan dengan cepat dan kemungkinan besar perusahaan itu tidak akan berkembang. Kesimpulannya perusahaan itu akan cepat mati.
Selain itu, dengan Anda menambahkan penawaran pada iklan Anda, maksudnya Anda tidak hanya Branding. Dengan begitu, orang yang melihat iklan Anda akan segera Take Action dengan iklan digital maupun secara offline yang dilihatnya.
Namun kebanyakan iklan yang beredar sekarang hanyalah melakukan yang namanya Branding, sehingga membuat orang hanya menilai iklan tersebut saja tanpa melakukan Take Action. Jadi intinya adalah penjualan tidak bisa diukur secara langsung.
2. Aliran menawarkan (Direct Marketing)
Penawaran langsung ini benar-benar cepat, Termonitor dalam keuangan tidak menunggu setahun sekali mengeluarkan biaya marketing. Jika menawarkan, Anda juga bisa memakai branding supaya bisa diukur.
Dengan kata lain lebih powerfull, seseorang bisa segera ambil keputusan dengan menariknya sebuah penawaran.
Ada pepatah "Bisnis itu ada bukan karena Mr High Tech, Kantor, dan juga bukan karena produk Anda yang indah. Bukan juga masalah produk atau jasa, bisnis itu ada ketika Anda memberikan penawaran. Parawaran adalah, "Ini Untuk Itu".
5 Tips Marketing yang Pasti Menghasilkan
Pemasaran atau marketing selalu menjadi nafas bagi setiap bisnis. Banyak cara, strategi, tips dan trik yang bertebaran diluaran sana baik dari para pakar, buku, hingga internet mengenai marketing.
Tapi tahukah kamu jika itu semua percuma jika hasilnya gak memuaskan. Teori itu akan menjadi sia-sia jika tidak dapat dipraktekkan.
1. Menciptakan Penawaran Yang Menarik
Dalam memasarkan sebuah produk harus diikuti dengan penawaran yang menarik. Seberapa pun murah dan berkualitasnya produk kamu, jika gak dikemas dengan penawaran yang menarik akan menjadi kurang maksimal. Contohnya yang marak saat ini digunakan adalah dengan memberikan discount, bonus, hingga cash back.
2. Harus Bisa Dipercaya
Selain penawaran menarik, dalam memasarkan produk dan jasa kamu juga harus bisa dipercaya. Sebab, awal dari orang tahu sampai menjadi pembeli atau konsumen utamanya didasari karena kepercayaan. Untuk tips kedua ini contohnya kamu bisa memberikan garansi uang kembali jika produknya kurang memuaskan. Asal kamu juga harus pastikan produk dan jasa kamu memang benar-benar bagus. Jangan sampai kamu tekor karena menerima permintaan uang kembali yang menumpuk.
3. Dengan Cara yang Tepat
Selanjutnya setelah penawaran kamu dirasa menarik, dan dapat dipercaya lakukan dengan cara yang tepat. Karena pada dasarnya setiap produk dan jasa itu memiliki perbedaan karakteristik, maka jangan sampai kamu menawarkan produk A, namun dengan menggunakan cara B. Meski berhasil melakukan penjualan, namun hasilnya akan menjadi tidak maksimal.
4. Disampaikan Pada Target Market yang Tepat Dalam Jumlah yang Banyak
Selain strategi pemasaran, pemilihan target pasar yang tepat dan dalam jumlah yang banyak juga amat penting. Jangan sampai kamu salah sasaran. Jika kamu menjual pakaian anak, target market yang utamanya tentunya adalah Ibu-Ibu. Jangan sampai kamu malah menjualnya ke kalangan manula.
Sebab pemasaran yang sudah dikemas dengan baik akan menjadi mubazir jika kamu gak bisa menjualnya ke banyak orang. Maka dari itu target dalam jumlah yang banyak akan menjadi penting dan memberi pengaruh signifikan.
5. Hukum Keterbatasan
Terakhir yang juga gak kalah penting adalah hukum keterbatasan. Semakin langka produk yang kamu jual akan semakin laris penjualannya. Misalkan, jika kamu menjual minuman hangat diatas gunung bromo, dan kamu hanya satu-satunya yang menjual itu, orang pasti akan membelinya meskipun harganya mahal. Karena diatas gunung bromo udaranya sangat dingin, dan minuman hangat tentu akan sangat membantu menjaga daya panas tubuh kamu.
Oleh karena itu, semakin terbatas ketersediaan produk dan jasa yang kamu pasarkan semakin banyak pula orang yang mencarinya.
Contoh Gagal:
Dunia saat ini, khususnya genereasi milenial lebih cenderung untuk membangun branding dibandingkan penawaran. Dan apa yang terjadi ? dalam hitungan tidak ada 1 tahun banyak yang gulung tikar. Dananya habis untuk melakukan branding, alias ingin terkenal. Mereka berharap kalau terkenal penghasilan akan bertambah. Namun kenyataannya, apa yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pemasukannya.
Salah satu penyebabnya adalah, karena mereka berpatok pada brand brand yang besar. Dan mereka tidak mengetahui bahwa brand besar itu fokus melakukan penawaran selama tahunan hingga puluhan tahun hingga branding itu tercipta. Sedangkan usaha dia masih seumur jagung.
Seharusnya mereka lebih fokus dengan melakukan penawaran atau marketing tiada henti. Dengan sendirinya jika bisnisnya berkembang, branding akan tercipta dengan sendirinya. Atau istilahnya, sudah punya hasil baru bermain branding. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |